KonsepZat dan Kalor; Dasar-dasar Mekanika : Gerak, Gaya, Usaha dan Energi, serta Tekanan ; Hukum Newton I, II dan III ; Hukum Archimides dan Tekanan Hidrostatis; Getaran, Gelombang dan Bunyi; Listrik statis dan Listrik dinamis; Sistem reproduksi pada manusia; Adaptasi makhluk hidup; Struktur dan fungsi jaringan (organ) pada tumbuhan; – Sudah tahu pengaplikasian tekanan zat pada makhluk hidup? Konsep tekanan zat adalah proses penyebaran gaya tekan yang terjadi pada luas permukaan. Jadi, semakin besar gaya yang diberikan, maka tekanan yang diterima akan semakin besar juga, Adjarian. Nah, kali ini kita akan membahas mengenai pengaplikasian dari tekanan zat yang terjadi pada makhluk hidup dalam materi IPA kelas 8 SMP. O iya, tekanan zat yang terjadi pada makhluk hidup adalah zat yang menggunakan konsep tekanan dalam proses-proses kehidupan makhluk hidup. Jadi, tekanan zat merupakan salah satu satuan fisika yang biasanya digunaakan untuk menyatakan gaya per satuan luas. Sehingga, semakin besar gaya tekanan yang diterima akan semakin besar, sementara semakin luas permukaan benda maka gayanya akan semakin kecil. Yuk, kita cari tahu pengaplikasian tekanan zat pada makhluk hidup berikut ini, Adjarian! “Tekanan zat merupakan suatu tekanan yang memiliki hubungan erat dengan gaya dan luas permukaan.” Baca Juga Pengertian Tekanan Zat dan Tekanan Zat Padat Pengaplikasian Tekanan Zat Berikut ini beberapa contoh dari pengaplikasian tekanan zat pada makhluk hidup, di antaranya
Letusangunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi. 1) Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan. 2) Lava panas, merusak, dan mematikan apa pun yang dilalui. 3) Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yangdilalui.

Aplikasi Konsep Tekanan Zat pada Makhluk Hidup IPA Kelas 8 – Konsep tekanan zat juga terdapat pada makhluk hidup, misalnya pada mekanisme pengangkutan air dan nutrisi pada tumbuhan, tekanan darah manusia, dan tekanan gas pada proses pernapasan. Pengangkutan Air dan Nutrisi pada Tumbuhan Xilem dan floem adalah jaringan seperti tabung yang berperan dalam sistem pengangkutan. Air dan mineral dari dalam tanah akan diserap oleh akar, kemudian diangkut melalui xilem ke bagian batang dan daun tumbuhan. Zat makanan yang dibuat di daun akan diangkut melalui floem ke bagian lain tumbuhan yang memerlukan zat makanan. a. Pengangkutan Air pada Tumbuhan Tumbuhan memiliki susunan jaringan pada akar mulai dari jaringan terluar hingga terdalam. Jaringan-jaringan itulah yang akan dilalui oleh air ketika masuk ke dalam tumbuhan. Pertama-tama, air diserap oleh rambut-rambut akar. Kemudian, air masuk ke sel epidermis melalui proses secara osmosis. Selanjutnya, air akan melalui korteks. Dari korteks, air kemudian melalui endodermis dan perisikel. Selanjutnya, air masuk ke jaringan xilem yang berada di akar. Setelah tiba di xilem akar, air akan bergerak ke xilem batang dan ke xilem daun! Tumbuhan tidak mempunyai mekanisme pemompaan cairan seperti pada jantung manusia. Lalu, bagaimanakah air dapat naik dari akar ke bagian tumbuhan lain yang lebih tinggi? Air dapat diangkut naik dari akar ke bagian tumbuhan lain yang lebih tinggi dan diedarkan ke seluruh tubuh tumbuhan karena adanya daya kapilaritas batang. Sifat ini seperti yang terdapat pada pipa kapiler. Pipa kapiler memiliki bentuk yang hampir menyerupai sedotan akan tetapi diameternya sangat kecil. Apabila salah satu ujung pipa kapiler dimasukkan ke dalam air, air yang berada pada pipa tersebut akan lebih tinggi daripada air yang berada di sekitar pipa kapiler. Begitu pula pada batang tanaman, air yang berada pada batang tanaman akan lebih tinggi apabila dibandingkan dengan air yang berada pada tanah. Gambar Pengangkutan Air dari Akar Menuju Daun Daya kapilaritas batang dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi dan adhesi. Kohesi merupakan kecenderungan suatu molekul untuk dapat berikatan dengan molekul lain yang sejenis. Adhesi adalah kecenderungan suatu molekul untuk dapat berikatan dengan molekul lain yang tidak sejenis. Melalui gaya adhesi, molekul air membentuk ikatan yang lemah dengan dinding pembuluh. Melalui gaya kohesi akan terjadi ikatan antara satu molekul air dengan molekul air lainnya. Hal ini akan menyebabkan terjadinya tarik-menarik antara molekul air yang satu dengan molekul air lainnya di sepanjang pembuluh xilem. Selain disebabkan oleh gaya kohesi dan adhesi, naiknya air ke daun disebabkan oleh penggunaan air di bagian daun atau yang disebut dengan daya isap daun. Air dimanfaatkan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis. Pada daun, air juga mengalami penguapan. Penguapan air oleh daun disebut transpirasi. Penggunaan air oleh bagian daun akan menyebabkan terjadinya tarikan terhadap air yang berada pada bagian xilem sehingga air yang ada pada akar dapat naik ke daun. b. Pengangkutan Nutrisi pada Tumbuhan Semua bagian tumbuhan, yaitu akar, batang, daun, dan bagian lainnya memerlukan nutrisi. Agar kebutuhan nutrisi di setiap bagian tumbuhan terpenuhi, maka dibutuhkan suatu proses pengangkutan nutrisi hasil fotosintesis berupa gula dan asam amino ke seluruh tubuh tumbuhan. Pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan terjadi melalui pembuluh floem. Pengangkutan zat-zat hasil fotosintesis dimulai dari sumbernya, yaitu daun daerah yang memiliki konsentrasi gula tinggi ke bagian tanaman lain yang dituju daerah yang memiliki konsentrasi gula rendah dengan dibantu oleh sirkulasi air yang mengalir melalui pembuluh xilem dan floem. Tekanan Darah pada Sistem Peredaran Darah Manusia Aplikasi konsep tekanan zat pada makhluk hidup selanjutnya adalah pada tekanan darah pada sistem peredaran darah manusia. Tekanan yang terdapat pada pembuluh darah memiliki prinsip kerja seperti hukum Pascal. Hal ini karena tekanan pada pembuluh darah merupakan tekanan yang berada pada ruang tertutup. Pada saat jantung memompa darah, darah akan mendapatkan dorongan sehingga mengalir melalui pembuluh darah. Saat mengalir dalam pembuluh darah, darah memberikan dorongan pada dinding pembuluh darah yang disebut dengan tekanan darah. Agar tekanan darah tetap terjaga, maka pembuluh darah harus terisi penuh oleh darah. Bila terjadi kehilangan darah akibat kecelakaan atau penyakit, tekanan darah dapat hilang, sehingga darah tidak dapat mengalir menuju sel-sel di seluruh tubuh. Akibatnya, sel-sel tubuh akan mati karena tidak mendapatkan pasokan oksigen dan nutrisi. Tekanan darah diukur dengan menggunakan sebuah alat yang bernama sphygmomanometer, ada pula yang menyebutnya dengan tensimeter. Tekanan darah diukur di dalam pembuluh nadi arteri besar yang biasanya dilakukan di tangan bagian lengan atas. Tekanan darah yang normal berkisar antara 120/80 mmHg. Pada proses pengukuran tekanan darah juga berlaku hukum Pascal. Menurut Pascal tekanan yang diberikan kepada zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan besar yang sama. Dengan demikian, tekanan darah yang berada pada bagian aorta, akan sama dengan tekanan yang ada pada arteri atau pembuluh nadi yang ada di lengan atas atau di bagian tubuh yang lainnya. Tekanan Gas pada Proses Pernapasan Manusia Di dalam paru-paru tepatnya di alveolus terjadi pertukaran antara oksigen O2 dan karbon dioksida CO2. Setiap menit paru-paru dapat menyerap sekitar 250 mL O2 dan mengeluarkan sebanyak 200 mL CO2. Proses pertukaran antara O2 dengan CO2 terjadi secara difusi, yaitu proses perpindahan zat terlarut dari daerah yang memiliki konsentrasi dan tekanan parsial tinggi ke daerah yang memiliki konsentrasi dan tekanan parsial rendah. Tekanan parsial adalah tekanan yang diberikan oleh gas tertentu dalam campuran gas tersebut. Pada bagian ini yang dimaksud dengan tekanan parsial adalah tekanan O2 dan CO2 yang terlarut di dalam darah. Tekanan parsial O2 diberi simbol PO2, sedangkan tekanan parsial CO2 diberi simbol PCO2. Pada sistem peredaran darah, tekanan parsial antara O2 dan CO2 bervariasi pada setiap organ. Darah yang masuk ke paru-paru melalui arteri pulmonalis memiliki PO2 yang lebih rendah dan PCO2 yang lebih tinggi daripada udara di dalam alveoli alveoli merupakan jamak dari alveolus. Pada saat darah memasuki kapiler alveoli, CO2 yang terkandung dalam darah berdifusi menuju alveoli dan O2 yang terkandung dalam udara di alveoli berdifusi ke dalam darah. Akibatnya PO2 dalam darah menjadi naik banyak mengandung oksigen dan PCO2 dalam darah menjadi turun sedikit mengandung karbondioksida. Darah tersebut selanjutnya menuju ke jantung, kemudian dipompa ke seluruh bagian tubuh. Pada saat darah tiba di jaringan tubuh, O2 dalam darah tersebut mengalami difusi menuju jaringan tubuh. Kandungan CO2 dalam jaringan tubuh lebih besar dari pada kandungan CO2 dalam darah, sehingga CO2 dalam jaringan tubuh mengalami difusi ke dalam darah. Setelah melepaskan O2dan membawa CO2 dari jaringan tubuh, darah kembali menuju jantung dan dipompa lagi ke paru-paru. Gambar Difusi Gas pada Proses Pernapasan dan Sirkulasi Video Pembelajaran Aplikasi Konsep Tekanan Zat pada Makhluk Hidup Di bawah ini adalah video pembelajaran materi Aplikasi Konsep Tekanan Zat pada Makhluk Hidup IPA Kelas 8 yang dapat kalian simak untuk menambah pengalaman belajar. Latihan Soal Aplikasi Konsep Tekanan Zat pada Makhluk Hidup Setelah belajar materi di atas silakan lakukan latihan mandiri menggunakan latihan soal online berikut ini Demikianlah bahan ajar Aplikasi Konsep Tekanan Zat pada Makhluk Hidup untuk pembelajaran IPA Kelas 8 SMP yang bisa kami sajikan. Kurang lebihnya kami mohon maaf dan sampai jumpa lagi dengan

KisiKisi-SMP/MTs Tahun 2016/2017 | 1 KISI-KISI UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017 1. Bahasa Indonesia Level Kognitif Lingkup Materi Membaca Nonsastra Membaca Satra Menulis Terbatas Menyunting Kata, Kalimat, Paragraf Menyunting Ejaan dan Tanda Baca Pengetahuan dan
Tekanan adalah besarnya gaya yang bekerja pada luas permukaan bidang. Contohnya, saat kita memberikan dorongan Gaya pada permukaan suatu benda, maka akan terjadi tekanan. Oleh karena itu, tekanan sangat dipengaruhi oleh kekuatan dorongan Gaya, luas permukaan yang tertekan, dan zat yang bersangkutan dengan tekanan. Mengapa kita mempelajari tekanan zat? Karena banyak teknologi yang memanfaatkan tekanan zat dan telah berhasil banyak membantu kehidupan manusia di segala bidang. Bahkan organ manusia sendiri pun banyak memanipulasi tekanan zat. Seperti pada tekanan darah, pengangkutan nutrisi, dan proses pernapasan. Tekanan dapat terjadi dalam zat padat, cair, dan gas. Masing-masing tekanan dalam setiap zat memiliki karakteristiknya sendiri. Karakter yang dimaksud itu seperti apa? Berikut adalah penjelasan dan pemaparan materi tekanan zat dimulai dari tekanan zat padat. Tekanan zat padat berbanding lurus dengan besar Gaya. Artinya, semakin besar Gaya dorongan yang diberikan, semakin besar juga tekanan yang dihasilkan. Sebaliknya, tekanan berbanding terbalik dengan Luas Bidang tekan. Maksudnya, semakin besar luas bidang tekan suatu benda maka semakin kecil tekanan yang dihasilkan. Itulah sebabnya mengapa atraksi sulap duduk di atas bangku yang memiliki banyak paku dapat dilakukan. Karena permukaan pakunya sangat luas, sehingga tekanannya lemah. Akibatnya paku tidak menancap ke bagian tubuh pesulapnya. Hal tersebut tentunya berbeda jika paku hanya menyelubungi sebagian kecil permukaan tubuh, apalagi hanya satu buah. Paku tersebut akan menembus tubuh karena tekanannya sangat kuat. Rumus Tekanan Zat Padat Konsep tekanan sama dengan penyebaran gaya pada luas suatu permukaan. Sehingga, apabila gaya yang diberikan pada suatu benda F semakin besar, maka tekanan yang dihasilkan akan semakin besar. Sebaliknya, semakin luas permukaan suatu benda, tekanan yang dihasilkan semakin kecil. Secara matematis, besaran tekanan dapat dituliskan dalam persamaan sebagai berikut. Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 6Tekanan Zat Cair Ketika kita menyelam di dalam air, telinga kita akan terasa tertekanan bukan? Apalagi jika kolam yang kita selami lebih dalam. Semakin dalam tekanan tersebut rasanya lebih kencang. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Ternyata, kedalaman zat cair dan massa jenis zat cair memengaruhi tekanan yang dihasilkan oleh zat cair atau disebut dengan tekanan hidrostatis. Semakin dalam zat cair, semakin besar tekanan yang dihasilkan. Tekanan Hidrostatis Dapat disimpulkan bahwa Tekanan Hidrostatis adalah tekanan yang dihasilkan zat cair berdasarkan kedalaman dan massa jenisnya. Semakin besar massa jenis zat cair, semakin besar pula tekanan yang dihasilkan. Oleh karena fenomena tekanan hidrostatis tersebut, saat kita menghitung tekanan di dalam air kita tidak dapat menggunakan rumus yang sama dengan tekanan zat padat. Pada zat cair, gaya F disebabkan oleh berat zat cair w yang berada di atas benda. Namun demikian, berat zat cair tidak dapat diambil begitu saja, karena Massa benda m dan percepatan gravitasi akan memengaruhinya pula. Untuk mengetahui berat zat cair yang sebenarnya, kita harus mengalikan massa benda m dengan percepatan gravitasi g, maka rumus tekanan zat cair adalah Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 9Intinya, rumus tekanan zat cair p adalah Massa Jenis Zat Cair dikali Percepatan Gravitasi dikali Tinggi Zat Cair. Hukum Archimedes Tentunya kita semua telah melihat dan mengetahui bahwa benda yang dimasukkan ke air terkadang dapat mengapung ketika dimasukkan ke kolam air. Peristiwa tersebut seakan membuat suatu benda yang dimasukkan ke dalam air beratnya berkurang. Sebetulnya bukan berarti ada massa benda yang hilang, hal tersebut disebabkan oleh adanya gaya apung Fa yang mendorong benda ke atas atau berlawanan dengan arah berat benda. Secara matematis, gaya apung dapat diperoleh melalui rumus Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 12Fenomena ini telah diamati dan dipelajari oleh Archimedes yang hasilnya kemudian dinyatakan sebagai hukum Archimedes yang berbunyi “Jika benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka benda itu akan mendapat gaya ke atas yang sama besar dengan berat zat cair yang didesak oleh benda tersebut”. Menurut Archimedes, benda menjadi lebih ringan bila diukur dalam air daripada di udara karena di dalam air benda mendapat gaya ke atas. Ketika di udara, benda memiliki berat mendekati yang sesungguhnya. Karena berat zat cair yang didesak atau dipindahkan benda adalah Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 12Hukum Archimedes tersebut dapat digunakan sebagai dasar pembuatan kapal laut atau kapal selam. Hal itu karena kita mengetahui bahwa suatu benda dapat terapung atau tenggelam tergantung pada besarnya gaya berat dan gaya apung, dengan pertimbangan Jika gaya apung maksimum lebih besar daripada gaya berat maka benda akan terapung. Sebaliknya, jika gaya apung maksimum lebih kecil daripada gaya berat maka benda akan tenggelam. Jika gaya apung maksimum sama dengan berat benda, maka benda akan melayang. Sebagai catatan, gaya apung maksimum adalah gaya apung jika seluruh benda berada di bawah permukaan zat cair. Hukum Pascal Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup ternyata akan diteruskan ke segala arah dengan besar yang sama. Hal ini merupakan bunyi dari hukum Pascal yang dikemukakan oleh Blaise Pascal 1623- 1662. Mengapa hal demikian menjadi penting? Karena melalui hukum tersebut kita tahu bahwa benda kecil seperti tiang sekalipun dapat memiliki tekanan yang tinggi. Misalnya bagaimana alat pengangkat mobil di tempat pencucian mobil dapat mengangkat mobil hanya dengan udara atau minyak saja. Menurut hukum Pascal tekanan p tersebut diteruskan ke segala arah dengan sama besar, termasuk ke luas penampang. Secara matematis diperoleh persamaan pada dongkrak hidrolik sebagai berikut. Pompa hidrolik menerapkan prinsip dari Hukum Pascal. Pada pompa hidrolik terdapat dua luas penampang yang berbeda, yaitu luas penampang kecil A1 dan luas penampang besar A2 . Tekanan p 10 N/cm2 akan diteruskan menuju luas penampang besar A2 misalnya 100 cm2. Berdasarkan contoh tersebut dapat dilihat bahwa dengan memberikan gaya 10 N pada luas penampang kecil mampu menghasilkan gaya N pada luas penampang besar. Berdasarkan prinsip inilah pompa hidrolik tersebut mampu mengangkat mobil yang cukup berat dan jauh lebih besar dari penampangnya. Tekanan Gas Tekanan gas dapat dibuktikan dengan percobaan sederhana menggunakan gelas yang diisi air lalu ditutup dengan kertas. Jika gelas tersebut dibalikkan dengan cepat sembari menahan kertasnya, maka air di dalam tidak akan tumpah bahkan ketika kita melepaskan tangan kita dari kertas. Hal tersebut terjadi karena HVS mendapatkan tekanan dari udara luar yang besarnya lebih besar daripada tekanan air dalam gelas. Prinsip tekanan gas dimanfaatkan untuk mengembangkan balon udara. Balon udara seperti dapat terbang karena massa jenis total dari balon udara lebih rendah daripada massa jenis udara di sekitarnya. Massa jenis balon udara tersebut dikendalikan oleh perubahan temperatur pada udara dalam balon. Seorang pilot balon udara mengontrol temperatur udara dalam balon dengan menggunakan pembakar yang ada di bawah lubang balon. Ketika bara api dari pembakar memanaskan udara dalam balon, berat balon menjadi lebih kecil dari gaya ke atas sehingga balon akan bergerak ke atas. Hal tersebut terjadi karena udara panas lebih ringan dari udara dingin. Jika ingin turun, maka pemanasan udara dalam balon dikurangi atau dihentikan sehingga suhu udara dalam balon menurun. Konsep Tekanan Zat pada Makhluk Hidup Tekanan zat juga memegang peranan penting pada makhluk hidup. Misalnya bagaimana tanaman mengangkut air dan nutrisi yang dibutuhkannya melalui tekanan. Berikut adalah beberapa pemaparan aplikasi konsep tekanan zat pada makhluk hidup menurut Tim Kemdikbud 2017, hlm. 23-32. Pengangkutan Air dan Nutrisi pada Tumbuhan Xilem dan floem adalah jaringan seperti tabung yang berperan dalam sistem pengangkutan pada tumbuhan. Air dan mineral dari dalam tanah akan diserap oleh akar, kemudian diangkut melalui xilem ke bagian batang dan daun tumbuhan. Zat makanan yang dibuat di daun akan diangkut melalui floem ke bagian lain tumbuhan yang memerlukan zat makanan. Lalu bagaimana mekanisme pengangkutan air, mineral, dan nutrisi tersebut? Pengangkutan Air pada Tumbuhan Pertama-tama, air diserap oleh rambut-rambut akar. Kemudian, air masuk ke sel epidermis melalui proses secara osmosis. Selanjutnya, air akan melalui korteks. Dari korteks, air kemudian melalui endodermis dan perisikel. Selanjutnya, air masuk ke jaringan xilem yang berada di akar. Setelah tiba di xilem akar, air akan bergerak ke xilem batang dan ke xilem daun. Tumbuhan tidak mempunyai mekanisme pemompaan cairan seperti pada jantung manusia. Lalu, bagaimana caranya air dapat naik dari akar ke bagian tumbuhan lain yang lebih tinggi? Air dapat diangkut naik dari akar ke bagian tumbuhan lain yang lebih tinggi dan diedarkan ke seluruh tubuh tumbuhan karena adanya daya kapilaritas batang. Kapilaritas Batang Kapilaritas batas ini seperti yang terjadi pada pipa kapiler. Pipa kapiler memiliki bentuk yang hampir menyerupai sedotan tetapi diameternya sangat kecil. Apabila salah satu ujung pipa kapiler dimasukkan ke dalam air, air yang berada pada pipa tersebut akan lebih tinggi daripada air yang berada di sekitar pipa kapiler. Batang tanaman juga dapat diibaratkan seperti pipa yang memiliki diameter yang sangat kecil. Ketika batang tersebut lebih tinggi dari air yang berada di sekitar batang sekalipun, air akan berusaha mengisi “pipa” kecil batang tersebut. Air yang berada pada batang tanaman akan lebih tinggi apabila dibandingkan dengan air yang berada pada tanah. Daya kapilaritas batang juga dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi dan adhesi. Gaya Kohesi merupakan kecenderungan suatu molekul untuk dapat berikatan dengan molekul lain yang sejenis. Melalui gaya adhesi, molekul air membentuk ikatan yang lemah dengan dinding pembuluh. Gaya Adhesi adalah kecenderungan suatu molekul untuk dapat berikatan dengan molekul lain yang tidak sejenis. Melalui gaya kohesi akan terjadi ikatan antara satu molekul air dengan molekul air lainnya. Hal ini akan menyebabkan terjadinya tarik-menarik antara molekul air yang satu dengan molekul air lainnya di sepanjang pembuluh xilem. Selain disebabkan oleh gaya kohesi dan adhesi, naiknya air ke daun juga disebabkan oleh penggunaan air di bagian daun atau yang disebut dengan daya isap daun. Pada daun, air juga mengalami penguapan. Penguapan air oleh daun disebut transpirasi. Penggunaan air oleh bagian daun akan menyebabkan terjadinya tarikan terhadap air yang berada pada bagian xilem sehingga air yang ada pada akar dapat naik ke daun. Pengangkutan Nutrisi pada Tumbuhan Semua bagian dari tumbuhan, meliputi akar, batang, daun, dan bagian lainnya memerlukan nutrisi. Agar kebutuhan nutrisi tumbuhan terpenuhi dibutuhkan suatu proses pengangkutan nutrisi hasil fotosintesis berupa gula dan asam amino ke seluruh tubuh tumbuhan. Pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan terjadi melalui pembuluh floem. Pengangkutan zat-zat hasil fotosintesis dimulai dari sumbernya, yaitu daun daerah yang memiliki konsentrasi gula tinggi ke bagian tanaman lain yang dituju daerah yang memiliki konsentrasi gula rendah dengan dibantu oleh sirkulasi air yang mengalir melalui pembuluh xilem dan floem. Tekanan Darah pada Sistem Peredaran Darah Manusia Tekanan yang terdapat pada pembuluh darah memiliki prinsip kerja seperti Hukum Pascal. Hal ini karena tekanan pada pembuluh darah merupakan tekanan yang berada pada ruang tertutup. Pada saat jantung memompa darah, darah akan mendapatkan dorongan sehingga mengalir melalui pembuluh darah. Saat mengalir dalam pembuluh darah, darah memberikan dorongan pada dinding pembuluh darah yang disebut dengan tekanan darah. Agar tekanan darah tetap terjaga, maka pembuluh darah harus terisi penuh oleh darah. Bila terjadi kehilangan darah akibat kecelakaan atau penyakit, tekanan darah dapat hilang, sehingga darah tidak dapat mengalir menuju sel-sel di seluruh tubuh. Akibatnya, sel-sel tubuh akan mati karena tidak mendapatkan pasokan oksigen dan nutrisi. Tekanan Gas pada Proses Pernapasan Manusia Di dalam paru-paru tepatnya di alveolus terjadi pertukaran antara oksigen O2 dan karbon dioksida CO2. Setiap menit paru-paru dapat menyerap sekitar 250 mL O2 dan mengeluarkan sebanyak 200 mL CO2 . Proses pertukaran antara O2 dengan CO2 terjadi secara difusi, yaitu proses perpindahan zat terlarut dari daerah yang memiliki konsentrasi dan tekanan parsial tinggi ke daerah yang memiliki konsentrasi dan tekanan parsial rendah. Tekanan parsial adalah tekanan yang diberikan oleh gas tertentu dalam campuran gas tersebut. Pada bagian ini yang dimaksud dengan tekanan parsial adalah tekanan O2 dan CO2 yang terlarut di dalam darah. Tekanan parsial O2 diberi simbol PO2 , sedangkan tekanan parsial CO2 diberi simbol PCO2. Dalam sistem peredaran darah, tekanan parsial antara 2 dan CO2 bervariasi pada setiap organ. Darah yang masuk ke paru-paru melalui arteri pulmonalis memiliki PO2 yang lebih rendah dan PCO2 yang lebih tinggi daripada udara di dalam alveoli. Ketika darah memasuki kapiler alveoli, CO2 yang terkandung dalam darah berdifusi menuju alveoli dan O2 yang terkandung dalam udara di alveoli berdifusi ke dalam darah. Akibatnya PO2 dalam darah menjadi naik banyak mengandung oksigen dan PCO2 dalam darah menjadi turun sedikit mengandung karbondioksida. Darah tersebut selanjutnya menuju ke jantung, kemudian dipompa ke seluruh bagian tubuh. Pada saat darah tiba di jaringan tubuh, O2 dalam darah tersebut mengalami difusi menuju jaringan tubuh. Kandungan CO2 dalam jaringan tubuh lebih besar dari pada kandungan CO2 dalam darah, sehingga CO2 dalam jaringan tubuh mengalami difusi ke dalam darah. Setelah melepaskan O2 dan membawa CO2 dari jaringan tubuh, darah kembali menuju jantung dan dipompa lagi ke paru-paru. Referensi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Playthis game to review Physics. Aplikasi konsep tekanan yang paling benar pada makhluk hidup di bawah ini, kecuali .. Preview this quiz on Quizizz. Played 0 times. 0% average accuracy. Physics, Biology. 23 minutes ago by. oktavianadwi85_13725. 0. Save. Edit. Edit. Aplikasi Tekanan Zat dalam Makhluk Hidup DRAFT. 23 minutes ago by
Konsep tekanan zat juga terdapat pada makhluk hidup, misalnya pada mekanisme pengangkutan air dan nutrisi pada tumbuhan, tekanan darah manusia, dan tekanan gas pada proses pernapasan. 1. Pengangkutan Air dan Nutrisi pada Tumbuhan a. Pengangkutan Air pada Tumbuhan Tumbuhan menyerap air dan garam mineral dari dalam tanah. Air dan garam mineral masuk ke akar melalui epidermis akar secara difusi dan osmosis. Air dan garam mineral tersebut kemudian dibawa ke daun oleh xylem. Pertama-tama, air diserap oleh rambut-rambut akar. Kemudian, air masuk ke sel epidermis melalui proses secara osmosis. Selanjutnya, air akan melalui korteks. Dari korteks, air kemudian melalui endodermis dan perisikel. Selanjutnya, air masuk ke jaringan xylem yang berada di akar. Setelah tiba di xylem akar, ar akan bergerak ke xylem batang dan ke xylem daun. Air dari dalam tanah dapat masuk ke batang tumbuhan melalui akar karena adanya daya tekan akar. Tekanan air tanah lebih besar dibanding tekanan air dalam batang sehingga air dapat masuk ke dalam sel – sel tumbuhan melalui akar. Air yang telah masuk ke dalam sel – sel tumbuhan dapat mencapai daun – daun pada tumbuhan tersebut karena adanya daya isap daun dan daya kapilaritas pada batang tumbuhan, yaitu naiknya zat cair air melalui pembuluh kapiler xylem. Daya kapilaritas batang dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi dan adhesi. Kohesi merupakan kecenderungan suatu molekul untuk dapat berikatan dengan molekul lain yang sejenis. Adhesi adalah kecenderungan suatu molekul untuk dapat berikatan dengan molekul lain yang tidak sejenis. Melalui gaya adhesi, molekul air membentuk ikatan yang lemah dengan dinding pembuluh. Melalui gaya kohesi, akan terjadi ikatan antara satu molekul air dengan molekul air lainnya. Hal ini akan menyebabkan terjadinya Tarik menarik antara molekul air yang satu dengan molekul air yang lainnya di sepanjang pembuluh xylem. Selain disebabkan oleh gaya kohesi dan adhesi, naiknya air ke daun disebabkan oleh penggunaan air di bagian daun atau yang disebut dengan daya isap daun. Air dimanfaatkan oleh tumbuhan dalamproses fotosintesis . Pada saun, air juga mengalami penguapan. Penguapan air oleh daun disebut transpirasi. Penguapan air oleh bagian daun akan menyebabkan terjadinya tarikan terhadap air yang berada pada bagian xylem sehingga air yang ada pada akar dapat naik ke daun. b. Pengangkutan Nutrisi pada Tumbuhan Semua bagian tumbuhan, yaitu akar, batang, dan daun, dan bagian lainnya memerlukan nutrisi. Agar kebutuhan nutrisi di setiap bagian tumbuhan terpenuhi, maka dibutuhkan suatu proses pengangkutan nutrisi hasil fotosintesis berupa gula dan asam amino ke seluruh tubuh tumbuhan. Pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh terjadi melalui pembuluh floem. Pengangkutan zat – zat hasil fotosintesis dimulai dari sumbernya, yaitu daun daerah yang memiliki konsentrasi gula tinggi ke bagian tanaman lain yang dituju daerah yang memiliki konsentrasi gula rendah dengan dibantu oleh sirkulasi air yang mengalir melalui pembuluh xylem dan floem. 2. Tekanan Darah pada Sistem Peredaran Darah Manusia Tekanan yang terdapat pada pembuluh darah memiliki prinsip kerja seperti hukum Pascal. Hal ini karena tekanan pada pembuluh darah merupakan tekanan yang berada pada ruang tertutup. Pada saat jantung memompa darah, darah akan mendapatkan dorongan sehingga mengalir melalui pembuluh darah. Saat mengalir dalam pembuluh darah, darah memberikan dorongan pada dinding pembuluh darah yang disebut dengan tekanan darah. Agar tekanan darah tetap terjaga, maka pembuluh darah harus terisi penuh oleh darah. Bila terjadi kehilangan darah akibat kecelakaan atau penyakit, tekanan darah dapat hilang, sehingga darah tidak dapat mengalir menuju sel-sel di seluruh tubuh. Akibatnya, sel-sel tubuh akan mati karena tidak mendapatkan pasokan oksigen dan nutrisi. Sumber gbr Tekanan darah diukur dengan menggunakan sebuah alat yang bernama sphygmomanometer. Adapula yang menyebutnya dengan tensimeter. Tekanan darah diukur di dalam pembuluh nadi arteri besar yang biasanya dilakukan di tangan bagian lengan atas. Tekanan darah yang normal berkisar antara 120/80 mmHg. Angka pertama menunjukkan angka saat bilik berkontraksi dan darah terdorong keluar dari bilik jantung melalui pembuluh arteri yang disebut angka sistol. Angka kedua, yaitu yang lebih rendah adalah hasil pengkuran tekanan saat bilik berelaksasi dan darah masuk menuju bilik jantung, tepat sebelum bilik-bilik ini berkontraksi lagi, disebut angka diastol. 3. Tekanan Gas pada Proses Pernapasan Manusia Di dalam paru-paru tepatnya di alveolus terjadi pertukaran antara oksigen O2 dan karbondioksida CO2. Setiap menit paru-paru dapat menyerap sekitar 250 mL O2 dan mengeluarkan sebanyak 200 mL CO2. Proses pertukaran antara O2 dengan CO2 terjadi secara difusi, yaitu proses perpindahan zat terlarut dari daerah yang memiliki konsentrasi dan tekanan parsial tinggi ke daerah yang memiliki konsentrasi dan tekanan parsial rendah. Tekanan parsial adalah tekanan yang diberikan oleh gas tertentu dalam campuran gas tersebut. Pada bagian ini yang dimaksud tekanan parsial adalah tekanan O2 dan CO2 yang terlarut di dalam darah. Tekanan parsial O2 diberi simbol PO2, sedangkan tekanan parsial CO2 diberi simbol PCO2. Pada sistem peredaran darah, tekanan parsial antara O2 dan CO2 bervariasi pada setiap organ. Darah yang masuk ke paru-paru melalui arteri pulmonalis memiliki PO2 yang lebih renada dan PCO2 yang lebih tinggi daripada udara di dalam alveoli. Pada saat darah memasuki kapiler alveoli, CO2 yang terkandung dalam darah berdifusi menuju alveoli dan O2 yang terkandung dalam udara di alveoli berdifusi ke dalam darah. Akibatnya PO2 dalam darah menjadi naik banyak mengandung oksigen dan PCO2 dalam darah menjadi turun sedikit mengandung karbondioksida. Darah tersebut selanjutnya mengalami difusi menuju jaringan tubuh, O2 dalam darah tersebut mengalami difusi menuju jaringan tubuh. Kandungan CO­2 dalam jaringan tubuh lebih besar dari pada kandungan CO2 dalam darah, sehingga CO2 dalam jaringan tubuh mengalami difusi ke dalam darah. Setelah melepaskan O2 dan membawa CO2 dari jaringan tubuh, darah Kembali menuju ke jantung dan dipompa lagi ke paru-paru. Sumber Zubaidah siti dkk. 2017. ILMU PENGETAHUAN ALAM. Jakarta Kementerian pendidikan dan kebudayaan RI. Triyono Agus dkk. 2017. IPA TERPADU Untuk SMP/MTS kelas VIII. Jakarta Erlangga
UserSR (@shrn1308) di TikTok | 66 Suka. 44 Penggemar. Tonton video terbaru dari User SR (@shrn1308). TikTok. Unggah . Masuk. 8B ipa Aplikasi Konsep Tekanan Zat pada Makhluk Hidup. Dapatkan aplikasi. Dapatkan aplikasi TikTok

Aplikasi konsep tekanan zat pada makhluk hidup. Pengangkutan air dan nutrisi pada tumbuhan terjadi melalui sistem transportasi yang disebut sistem transport vasculer. Pada tumbuhan dikotil, sistem transport ini terdiri dari dua jenis pembuluh, yaitu xylem dan floem. Xylem merupakan pembuluh yang mengangkut air dan mineral dari tanah ke atas, sementara floem mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke bagian lain dari tumbuhan. Kedua jenis pembuluh ini bekerja secara bersama-sama untuk menyediakan air dan nutrisi yang dibutuhkan tumbuhan untuk tumbuh dan Pengangkutan Air Pada TumbuhanAir pada tumbuhan ditransportasikan dari akar ke daun melalui sistem transportasi air yang disebut sistem transportasi xilem. Xilem adalah jaringan pada tumbuhan yang berfungsi untuk mengangkut air dan nutrisi dari akar ke terdiri dari sel-sel yang dihubungkan satu sama lain, yang memungkinkan air dan nutrisi untuk mengalir dari akar ke daun melalui proses fisik yang disebut transpirasi. Transpirasi adalah proses kehilangan air melalui daun tumbuhan, yang membuat air dapat naik dari akar ke Kebutuhan air pada tumbuhanTumbuhan memerlukan air untuk berbagai proses vital, seperti fotosintesis, transpirasi, dan transportasi nutrisi. Fotosintesis adalah proses di mana tumbuhan mengubah energi cahaya menjadi energi kimia yang digunakan untuk menghasilkan makanan. Air digunakan oleh tumbuhan untuk menyediakan hidrogen yang diperlukan dalam proses adalah proses kehilangan air melalui daun tumbuhan. Air yang hilang melalui transpirasi digunakan untuk menjaga keseimbangan air dalam tumbuhan dan menjaga tekanan turgor yang diperlukan untuk mempertahankan bentuk juga digunakan oleh tumbuhan untuk mengangkut nutrisi dari akar ke daun melalui sistem transportasi xilem. Nutrisi yang diangkut oleh air diperoleh dari tanah melalui akar air yang dibutuhkan oleh tumbuhan dapat bervariasi tergantung pada jenis tumbuhan, iklim, dan kondisi tanah. Beberapa tumbuhan dapat tumbuh dengan sedikit air, sementara yang lain memerlukan air yang cukup untuk pertumbuhan yang konsep tekanan zat pada makhluk hidup. Tumbuhan yang tumbuh di daerah kering memerlukan lebih sedikit air dibandingkan dengan tumbuhan yang tumbuh di daerah lembab. Tumbuhan juga dapat menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan yang kering dengan mengubah ukuran daun atau menutup stomata untuk mengurangi Nutrisi pada TumbuhanNutrisi pada tumbuhan dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat. Nutrisi yang dibutuhkan tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua kelompok utama, yaitu nutrisi esensial dan nutrisi esensial adalah nutrisi yang harus disediakan dari luar, karena tumbuhan tidak dapat menghasilkan nutrisi tersebut sendiri. Beberapa nutrisi esensial yang dibutuhkan tumbuhan antara lain Nitrogen N, Fosfor P, Kalium K, Kalcium Ca, Magnesium Mg, dan Sulfur S. Nutrisi non-esensial adalah nutrisi yang dapat dibentuk sendiri oleh tumbuhan, seperti Karbon C, Hidrogen H, dan Oksigen O.Nutrisi esensial dibutuhkan oleh tumbuhan dalam jumlah yang cukup besar dan dapat diklasifikasikan sebagai makro dan mikronutrien. Makro nutrien adalah nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah yang cukup besar seperti Nitrogen, Fosfor, dan Kalium. Sedangkan Mikro nutrien adalah nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah yang lebih kecil seperti Besi, Mangan, dan nutrisi yang cukup sangat penting bagi tumbuhan, karena nutrisi yang kurang dapat menyebabkan masalah pertumbuhan dan produksi. Beberapa masalah yang dapat terjadi pada tumbuhan akibat kekurangan nutrisi antara lain warna daun yang tidak sehat, pertumbuhan yang lambat, dan produktivitas yang satu fungsi akar mendistribusikan kebutuhan tumbuhan ft/istimewaD. Pendistribusian Nutrisi pada TumbuhanPendistribusian nutrisi pada tumbuhan ditangani oleh sistem transportasi yang disebut sistem transportasi fenol. Sistem transportasi fenol adalah jaringan pada tumbuhan yang berfungsi untuk mengangkut nutrisi dari daun ke bagian lain dari tumbuhan, seperti akar, batang, dan bunga. Nutrisi yang diangkut oleh sistem transportasi fenol diperoleh dari daun melalui proses yang diangkut oleh sistem transportasi fenol dapat dibedakan menjadi dua kelompok utama, yaitu nutrisi anorganik dan nutrisi organik. Nutrisi anorganik adalah nutrisi yang tidak berasal dari organisme hidup, seperti Nitrogen, Fosfor, dan Kalium. Nutrisi organik adalah nutrisi yang berasal dari organisme hidup, seperti glukosa dan asam juga RINGKASAN MATEREI PEMANASAN GLOBAL DAN PERUBAHAN IKLIMProses pendistribusian nutrisi pada tumbuhan dapat terjadi melalui dua mekanisme utama, yaitu transportasi aktor dan transportasi pasif. Transportasi aktor adalah proses yang menggunakan energi untuk mengangkut nutrisi dari satu tempat ke tempat lain. Transportasi pasif adalah proses yang tidak menggunakan energi untuk mengangkut nutrisi dari satu tempat ke tempat tumbuhan kekurangan nutrisi, mereka akan mengaktifkan mekanisme untuk mencari nutrisi yang hilang dengan memperluas akar atau melakukan proses yang disebut skototropisme. Sebaliknya, ketika tumbuhan mendapatkan nutrisi yang cukup, mereka akan menghentikan proses pencarian nutrisi dan fokus pada pertumbuhan dan reproduksi.

Writtenby Wida Kurniasih. Pengertian dan Fungsi Membran Sel – Lapisan terluar dari tubuh adalah kulit, sedangkan lapisan paling luar sel dinamakan sebagai membran sel. Membran sel jarang diketahui fungsi serta kegunaannya. Meskipun sama-sama bagian yang paling luar, fungsi keduanya sangat berbeda. Membran sel adalah salah satu bagian sel Konsep tekanan zat juga terdapat pada makhluk hidup, misalnya pada mekanisme pengangkutan air dan nutrisi pada tumbuhan, tekanan darah manusia, dan tekanan gas pada proses pernapasan. 1. Pengangkutan Air dan Nutrisi pada Tumbuhan a. Pengangkutan Air pada Tumbuhan Tumbuhan menyerap air dan garam mineral dari dalam tanah. Air dan garam mineral masuk ke akar melalui epidermis akar secara difusi dan osmosis. Air dan garam mineral tersebut kemudian dibawa ke daun oleh xylem. Pertama-tama, air diserap oleh rambut-rambut akar. Kemudian, air masuk ke sel epidermis melalui proses secara osmosis. Selanjutnya, air akan melalui korteks. Dari korteks, air kemudian melalui endodermis dan perisikel. Selanjutnya, air masuk ke jaringan xylem yang berada di akar. Setelah tiba di xylem akar, ar akan bergerak ke xylem batang dan ke xylem daun. Air dari dalam tanah dapat masuk ke batang tumbuhan melalui akar karena adanya daya tekan akar. Tekanan air tanah lebih besar dibanding tekanan air dalam batang sehingga air dapat masuk ke dalam sel – sel tumbuhan melalui akar. Air yang telah masuk ke dalam sel – sel tumbuhan dapat mencapai daun – daun pada tumbuhan tersebut karena adanya daya isap daun dan daya kapilaritas pada batang tumbuhan, yaitu naiknya zat cair air melalui pembuluh kapiler xylem. Daya kapilaritas batang dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi dan adhesi. Kohesi merupakan kecenderungan suatu molekul untuk dapat berikatan dengan molekul lain yang sejenis. Adhesi adalah kecenderungan suatu molekul untuk dapat berikatan dengan molekul lain yang tidak sejenis. Melalui gaya adhesi, molekul air membentuk ikatan yang lemah dengan dinding pembuluh. Melalui gaya kohesi, akan terjadi ikatan antara satu molekul air dengan molekul air lainnya. Hal ini akan menyebabkan terjadinya Tarik menarik antara molekul air yang satu dengan molekul air yang lainnya di sepanjang pembuluh xylem. Selain disebabkan oleh gaya kohesi dan adhesi, naiknya air ke daun disebabkan oleh penggunaan air di bagian daun atau yang disebut dengan daya isap daun. Air dimanfaatkan oleh tumbuhan dalamproses fotosintesis . Pada saun, air juga mengalami penguapan. Penguapan air oleh daun disebut transpirasi. Penguapan air oleh bagian daun akan menyebabkan terjadinya tarikan terhadap air yang berada pada bagian xylem sehingga air yang ada pada akar dapat naik ke daun. b. Pengangkutan Nutrisi pada Tumbuhan Semua bagian tumbuhan, yaitu akar, batang, dan daun, dan bagian lainnya memerlukan nutrisi. Agar kebutuhan nutrisi di setiap bagian tumbuhan terpenuhi, maka dibutuhkan suatu proses pengangkutan nutrisi hasil fotosintesis berupa gula dan asam amino ke seluruh tubuh tumbuhan. Pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh terjadi melalui pembuluh floem. Pengangkutan zat – zat hasil fotosintesis dimulai dari sumbernya, yaitu daun daerah yang memiliki konsentrasi gula tinggi ke bagian tanaman lain yang dituju daerah yang memiliki konsentrasi gula rendah dengan dibantu oleh sirkulasi air yang mengalir melalui pembuluh xylem dan floem. 2. Tekanan Darah pada Sistem Peredaran Darah Manusia Tekanan yang terdapat pada pembuluh darah memiliki prinsip kerja seperti hukum Pascal. Hal ini karena tekanan pada pembuluh darah merupakan tekanan yang berada pada ruang tertutup. Pada saat jantung memompa darah, darah akan mendapatkan dorongan sehingga mengalir melalui pembuluh darah. Saat mengalir dalam pembuluh darah, darah memberikan dorongan pada dinding pembuluh darah yang disebut dengan tekanan darah. Agar tekanan darah tetap terjaga, maka pembuluh darah harus terisi penuh oleh darah. Bila terjadi kehilangan darah akibat kecelakaan atau penyakit, tekanan darah dapat hilang, sehingga darah tidak dapat mengalir menuju sel-sel di seluruh tubuh. Akibatnya, sel-sel tubuh akan mati karena tidak mendapatkan pasokan oksigen dan nutrisi. Sumber gbr Tekanan darah diukur dengan menggunakan sebuah alat yang bernama sphygmomanometer. Adapula yang menyebutnya dengan tensimeter. Tekanan darah diukur di dalam pembuluh nadi arteri besar yang biasanya dilakukan di tangan bagian lengan atas. Tekanan darah yang normal berkisar antara 120/80 mmHg. Angka pertama menunjukkan angka saat bilik berkontraksi dan darah terdorong keluar dari bilik jantung melalui pembuluh arteri yang disebut angka sistol. Angka kedua, yaitu yang lebih rendah adalah hasil pengkuran tekanan saat bilik berelaksasi dan darah masuk menuju bilik jantung, tepat sebelum bilik-bilik ini berkontraksi lagi, disebut angka diastol. 3. Tekanan Gas pada Proses Pernapasan Manusia Di dalam paru-paru tepatnya di alveolus terjadi pertukaran antara oksigen O2 dan karbondioksida CO2. Setiap menit paru-paru dapat menyerap sekitar 250 mL O2 dan mengeluarkan sebanyak 200 mL CO2. Proses pertukaran antara O2 dengan CO2 terjadi secara difusi, yaitu proses perpindahan zat terlarut dari daerah yang memiliki konsentrasi dan tekanan parsial tinggi ke daerah yang memiliki konsentrasi dan tekanan parsial rendah. Tekanan parsial adalah tekanan yang diberikan oleh gas tertentu dalam campuran gas tersebut. Pada bagian ini yang dimaksud tekanan parsial adalah tekanan O2 dan CO2 yang terlarut di dalam darah. Tekanan parsial O2 diberi simbol PO2, sedangkan tekanan parsial CO2 diberi simbol PCO2. Pada sistem peredaran darah, tekanan parsial antara O2 dan CO2 bervariasi pada setiap organ. Darah yang masuk ke paru-paru melalui arteri pulmonalis memiliki PO2 yang lebih renada dan PCO2 yang lebih tinggi daripada udara di dalam alveoli. Pada saat darah memasuki kapiler alveoli, CO2 yang terkandung dalam darah berdifusi menuju alveoli dan O2 yang terkandung dalam udara di alveoli berdifusi ke dalam darah. Akibatnya PO2 dalam darah menjadi naik banyak mengandung oksigen dan PCO2 dalam darah menjadi turun sedikit mengandung karbondioksida. Darah tersebut selanjutnya mengalami difusi menuju jaringan tubuh, O2 dalam darah tersebut mengalami difusi menuju jaringan tubuh. Kandungan CO­2 dalam jaringan tubuh lebih besar dari pada kandungan CO2 dalam darah, sehingga CO2 dalam jaringan tubuh mengalami difusi ke dalam darah. Setelah melepaskan O2 dan membawa CO2 dari jaringan tubuh, darah Kembali menuju ke jantung dan dipompa lagi ke paru-paru. Sumber Zubaidah siti dkk. 2017. ILMU PENGETAHUAN ALAM. Jakarta Kementerian pendidikan dan kebudayaan RI. Triyono Agus dkk. 2017. IPA TERPADU Untuk SMP/MTS kelas VIII. Jakarta Erlangga Assalamualaikum wrwb anak sholeh dan sholehah….. Masih semangat belajar kan? Harus dong……walaupun masih belajar daring, tetap harus semangat dan senantiasa berdoa agar pandemi covid-19 cepat berlalu. Pada pertemuan yang lalu kalian sudah mempelajari Tekanan Zat padat, zat cair dan gas. Nah untuk hari ini kalian pelajari Aplikasi Konsep Tekanan Pada Makhluk Hidup. Ada beberapa aplikasi konsep tekanan pada makhluk hidup, diantaranya adalah 1. Pengangkutan Air dan nutrisi pada tumbuhan A. Transportasi Air Tumbuhan memerlukan air dan mineral. Air adalah salah satu jenis zat yang termasuk ke dalam kelompok zat cair Air dan mineral dari dalam tanah akan masuk ke dalam tumbuhan melalui akar. Peristiwa masuk dan keluarnya air dari tumbuhan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Pada saat kondisi lingkungan lembap atau jumlah uap air di lingkungan tinggi, maka air akan masuk ke dalam tumbuhan. Apabila lingkungan di sekitar tumbuhan kering atau jumlah uap air di lingkungan rendah, uap air akan keluar dari tumbuhan melalui stomata yang terdapat di daun. Proses ini disebut transpirasi. Susunan pada akar mulai dari jaringan terluar hingga terdalam adalah epidermis-kortek-endodermis-perisikel-xilem. Jaringan-jaringan itulah yang akan dilalui oleh air ketika masuk ke dalam tumbuhan. Mula-mula air diserap oleh rambut-rambut akar. Setelah itu air masuk ke sel epidermis secara osmosis. Selanjutnya air akan melalui kortek, kemudian melalui endodermis dan perisikel. Selanjutnya air akan masuk ke xilem yang berada di akar. Berdasarkan hasil penelitian para ilmuwan, air dapat diangkut naik dari akar ke bagian tumbuhan lain yang lebih tinggi dan diedarkan ke seluruh tubuh tumbuhan karena adanya daya kapilaritas batang. Sifat ini seperti yang terdapat pada pipa kapiler. Hal ini akan menyebabkan terjadinya tarik menarik antara molekul air yang satu dengan molekul air lainnya di sepanjang pembuluh xilem. Selain disebabkan oleh gaya kohesi dan adhesi, naiknya air ke daun disebabkan oleh penggunaan air dibagian daun atau yang disebut dengan daya isap daun. Air dimanfaatkan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis . Pada daun, air juga mengalami penguapan. Penguapan air oleh daun disebut transpirasi. Penggunaan air oleh bagian daun akan menyebabkan terjadinya tarikan terhadap air yang berada pada bagian xilem, sehingga air yang ada pada akar dapat naik ke daun. Jadi, air dapat naik dari akar ke bagiantumbuhan lain yang lebih tinggi karena dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu a. Daya tekan akar b. Kapilaritas batang, dan c. Daya hisap daun. B. Transportasi Nutrisi Semua bagian tumbuhan yaitu, akar, batang, daun serta bagian lainnya memerlukan nutrisi. Agar kebutuhan nutrisi di setiap bagian tumbuhan terpenuhi, maka dibutuhkan suatu proses pengangkutan nutrisi hasil fotosintesis berupa gula dan asam amino ke seluruh tubuh tumbuhan. Pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan terjadi melalui pembuluh floem. Perjalanan zat-zat hasil fotosintesis dimulai dari sumbernya yaitu daun daerah yang memiliki, konsentrasi gula tinggi ke bagian tanaman lain yang dituju daerah yang memiliki konsentrasi gula rendah. 2. Tekanan darah pada sistem peredaran darah Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup. Darah juga merupakan fluida, oleh karena itu aliran darah manusia menghasilkan tekanan. Darah akan memberikan tekanan pada dinding pembuluh darah saat darah mengalir di pembuluh darah. Hal ini terjadi karena adanya dorongan saat jantung memompa darah untuk dialirkan ke seluruh tubuh. Tekanan darah dapat diukur menggunakan alat sphygmomanometer atau sering disebut tensimeter. Tekanan darah diukur di dalam pembuluh nadi besar pada tangan bagian atas, dimana nilai tekanan darah dinyatakan dalam dua angka seperti 110/80. Angka pertama, yaitu 110 menunjukan tekanan saat bilik berkontraksi dengan darah dan terdorong keluar dari bilik jantung yang disebut juga tekanan sistolik. Angka kedua, yaitu 80 menunjukan tekanan saat bilik relaksasi dan darah masuk menuju bilik jantung yang disebut tekanan diastolik. Tekanan darah pada arteri inilah yang menimbulkan adanya denyut nadi. 3. Tekanan gas pada proses pernapasan manusia Prinsip tekanan udara dan volume juga ada pada makhluk hidup yaitu pada sistem pernapasan manusia. Konsep tekanan dan volume bisa kita lihat pada proses menarik napas inspirasi dan proses mengeluarkan napas ekspirasi. Saat inspirasi, rongga dada harus membesar supaya volume paru-paru membesar. Saat volume paru-paru membesar, tekanan paru-paru mengecil. Akibatnya, udara dapat mengalir masuk dan kita bisa bernapas. Kebalikan dengan inspirasi, saat ekspirasi volume paru-paru harus mengecil. Setelah volume paru-paru mengecil, tekanan paru-paru membesar. Karena itulah napas yang kita tarik tadi bisa kita keluarkan 4. Alat penghisap pada cumi-cumi Tentakel pada cumi-cumi memiliki alat penghisap, yang digunakan untuk menangkap mangsanya, dengan menggunakan prinsip tekanan. Dengan perbedaan tekanan antara air dan di permukaan alat hisap ini, akan menyebabkan gaya yang membuat mangsa cumi-cumi sulit melepaskan diri. 5. Serangga penghisap nektar bunga Pada serangga yang memakan nektar atau sari bunga, seperti kupu-kupu, menghisap nektar ini dengan belalai, yang menarik nektr bunga ke dalam tubuh, dengan perbedaan tekanan, mirip seperti saat mausia meminum dengan menggunakan sedotan. Demikian pembelajaran kita hari ini. Untuk menambah wawasan, kalian baca juga materi yang sama di buku paket dan buku pendamping hal 18-21 Selamat belajar, tetap jaga protokol kesehatan, Sampai jumpa lagi di pertemuan berikutnya. Wassalamu’alaikum wrwb Page 2 Silakan isi form di bawah ini untuk menghubungi admin Jika tidak ada halangan dan kesibukan lainnya, admin akan langsung merespon pesan yang Anda kirimkan.
TekananZat Padat Tekanan dipengaruhi oleh gaya F dan luas bidang A. Aplikasi konsep tekanan zat pada makhluk hidup dapat ditemui pada pengangkutan air dan nutrisi pada tumbuhan tekanan darah pada pembuluh darah manusia dan tekanan gas pada proses pernapasan. Itik dapat berjalan dengan mudah di lumpur karena memiliki selaput.
berhubungandengan tekanan zat padat, cair dan gasserta tekanan pada jaringanangkut pada tumbuhan Menghubungkan tekanan zat cair di ruang tertutup dengan tekanan darah manusia, osmosis, dan peristiwakapilaritas Melakukan percobaan untukmenyelidiki tekanan zat padat, Tes Tulis oleh 10 JP Buku IPA SMP/ MTs Kelas VIII Semester I Tahun 2017
padabagian sebelumnya kamu sudah memahami bahwa tekanan merupakan besarnya gaya per satuan luas permukaan tempat gaya itu bekerja, secara matematis dirumuskan sebagai: 𝐹 𝑃= 𝐴 pada zat cair, gaya (f) disebabkan oleh berat zat cair (w) yang berada di atas benda, sehingga: 𝑤 𝑃= 𝐴 karena berat (w) = m × g m=ρ×v v = h × a maka, dapat
L34pLWY.
  • qz4a5j5pui.pages.dev/303
  • qz4a5j5pui.pages.dev/615
  • qz4a5j5pui.pages.dev/893
  • qz4a5j5pui.pages.dev/248
  • qz4a5j5pui.pages.dev/384
  • qz4a5j5pui.pages.dev/269
  • qz4a5j5pui.pages.dev/979
  • qz4a5j5pui.pages.dev/666
  • qz4a5j5pui.pages.dev/634
  • qz4a5j5pui.pages.dev/730
  • qz4a5j5pui.pages.dev/366
  • qz4a5j5pui.pages.dev/847
  • qz4a5j5pui.pages.dev/247
  • qz4a5j5pui.pages.dev/284
  • qz4a5j5pui.pages.dev/740
  • aplikasi konsep tekanan zat pada makhluk hidup