Sikancil sedang berjalan menuju hutan untuk kembali setelah mencari makan di ladang pak tani. Di tengah jalan dia harus menyeberang sungai yang dihuni banyak sekali buaya yang sangat lapar. Kawanan buaya sangat senang melihat kancil, tapi si kancil mensyaratkan buaya harus dihitung terlebih dahulu.

Parents, berbagi waktu bercerita bersama anak bisa menjadi salah satu aktivitas seru dan positif yang bisa kalian lakukan secara rutin bersama anak. Dengan menceritakan mereka berbagai kisah yang memiliki makna dan pelajaran hidup yang penting bisa membuat mereka memahami hal-hal yang ada di kehidupan inin dengan lebih satu kisah yang bisa kalian ceritakan pada si kecil adalah kisah tentang kancil yang cerdas dan buaya yang ada di bawah ini. Yuk, baca kisah ini bersama si kecil untuk menghabiskan waktu kalian bersama!Selamat membaca!Di dalam suatu hutan, ada banyak sekali hewan-hewan yang hidup di dalamnya. Salah satu hewan yang tinggal di dalam hutan ini adalah seekor kancil. Kancil memang dikenal sebagai hewan yang cerdik dan bisa berpikir dengan cepat. Selain itu, kancil ini juga dikenal hewan-hewan lain di hutan sebagai hewan yang sangat ramah. Banyak sekali hewan lain yang ingin menjadi teman kancil karena kebaikannya. Setiap kancil pergi berjalan dan melewati hewan lain, ia pasti berhenti sejenak untuk menyapa dan menanyakan kabar dari hewan kancil juga sangat senang menolong teman-teman hewannya. Seperti contohnya, pada suatu hari ada tiga ekor anak ayam yang terperangkap di dalam sebuah lubang yang cukup dalam. Tanpa berpikir panjang, kancil ini langsung dengan sigap menghampiri mereka dan menolong mereka. Si kancil membungkukkan badannya dan meminta ketiga anak ayam itu untuk menaiki tubuhnya. Setelah ketiga anak ayam ini sampai di punggungnya, si kancil langsung mengantarkan mereka kembali ke induknya yang sedang bingung mencari pada suatu hari yang cerah, kancil melihat ada banyak sekali buah-buahan di pohon yang terletak di seberang sungai. Namun, aliran sungai pada saat itu cukup deras dan kancil agak ragu untuk melewatinya. Kancil pun mendekati tepi sungai dan terus mencari cara untuk menyeberangi sungai dengan aman agar ia baik-baik saja. Kancil membungkukkan badannya untuk meminum air dari sungai dan tiba-tiba ia terpikirkan sebuah cara untuk menyeberangi sungai. Ia melihat beberapa ekor buaya yang sedang berenang di sungai dan ia ingin meminta tolong pada sebelum kancil meminta tolong, tak disangka ada seekor buaya yang berteriak padanya bahwa si kancil terlihat sangat lezat untuk mereka makan. “Hai, Kancil! Sedang apa kamu di tepi sungai? Kamu sedang bersiap-siap untuk menjadi santapan kami, ya?” Ujar si buaya sambil sapaan seperti ini, kancil tahu bahwa buaya-buaya ini tidak akan menolongnya menyeberangi sungai dan hanya akan memakannya saja. Namun, kancil yang cerdas ini terpikir cara lain untuk mengelabui para buaya agar ia tetap bisa menyeberangi sungai.“Bahkan lebih baik dari itu, Buaya! Aku punya kabar yang sangat bagus untuk kalian semua. Aku diberi perintah oleh Raja Hutan untuk menghitung ada berapa banyak buaya di sungai karena kalian akan diberikan makan malam daging lezat nantinya,” kata kancil dengan buaya itu pun merasa sangat senang dengan kabar yang diberikan oleh kancil. Si kancil meminta para buaya untuk datang berbaris agar ia bisa menghitungnya. Setelah semua buaya berbaris dengan rapi, kancil menghitungnya dengan menaiki buaya-buaya itu sambil menyeberangi sungai.“Terima kasih banyak, ya, kalian sudah membantuku menyeberangi sungai ini!” Teriak kancil dan ia pun segera berlari memakan buah-buahan yang sudah ia inginkan dari tadi. Para buaya pun geram dan merasa tertipu tapi mereka tidak bisa mengejar kancil yang sangat cepat yang bisa diambil dari kisah ini adalah kita tidak boleh licik pada orang lain seperti buaya. Jangan mencoba mencelakai orang lain hanya untuk mendapatkan hal-hal yang kita inginkan karena hal ini hanya akan berakibat buruk untuk diri kita kisah yang seru seperti ini, tentunya si kecil akan merasa lebih tertarik saat mendengarkan, bukan? Memang, mengajarkan anak-anak dengan cerita itu sepertinya lebih efektif. Seperti contohnya, ketika kalian juga ingin mengajarkan bahasa asing pada si kecil. Menceritakan dongeng dalam bahasa asing bisa memberikan mereka berbagai kosakata baru dengan cara yang cara belajar seperti ini sudah diimplementasikan oleh LingoAce, lho, sebuah platform e-learning bahasa asing untuk anak-anak. Bersama LingoAce, anak-anak bisa mempelajari bahasa Mandarin dan bahasa Inggris dengan cara yang sangat menyenangkan seperti melalui cerita, game, dan aktivitas interaktif lainnya. Selain itu, semua guru yang mengajar di LingoAce adalah guru native speaker yang sudah memiliki banyak pengalaman mengajar sebelumnya, sehingga si kecil bisa mempelajari pronounciation dengan lihat seperti apa keseruan kelas bahasa Mandarin LingoAce melalui kelas free trial-nya. Daftar sekarang di sini dan follow Instagram LingoAce Indonesia di untuk melihat keseruan lainnya!

Contoh: Kancil dengan Buaya, Kancil dengan Harimau, dan masih banyak lagi. · Mite (mitos) Mitos adalah cerita yang berhubungan dengan kepercayaan terhadap sesuatu benda atau hal yang dipercayai mempunyai kekuatan gaib. Contoh : Nyai Roro Kidul, Harimau Jadi-Jadian, Kelambai, dan lain-lain. · Legenda
Cerita Kancil Dan Buaya – Cerita Kancil dan Buaya selalu menjadi dongeng yang diceritakan kepada anak usia dini dari berbagai zaman. Hal tersebut membuat cerita ini memiliki gelar sebagai fabel terpopuler sepanjang masa. Cerita ini termasuk dalam jenis cerita fabel. Pengertian fabel sendiri adalah cerita atau dongeng yang menceritakan kehidupan sehari-hari hewan yang menyerupai manusia. Penyerupaan yang dimaksudkan ialah seperti hewan dapat berbicara dengan sesamanya menggunakan bahasa manusia. Memang hewan juga memiliki bahasa sendiri untuk saling berkomunikasi tetapi suatu ketidakmungkinan jika manusia dapat mengerti bahasa hewan. Alasan tersebutlah yang menggolongkan cerita Kancil dan Buaya sebagai karangan fiksi belaka. Namun, pesan moralnya dapat diterapkan di kenyataan. Tujuan dari dongeng fabel ini adalah untuk mengedukasi anak-anak agar tidak meniru sifat jelek dari tokoh kancil dan buaya. Di samping itu, diharapkan juga dapat mengambil sisi positif dari cerita ini. Cerita Kancil dan Buaya ini biasanya menjadi pengantar tidur anak-anak sehingga sisi positif atau pesan moralnya diharapkan dapat terdoktrin. Cerita Kancil dan Buaya ini memiliki beberapa versi dan semuanya memiliki alur cerita yang sama. Versi pertama yakni tentang Kancil yang akan membagikan daging kepada para Buaya. Versi kedua yaitu tentang Kancil yang akan membagikan undangan dari Raja Sulaiman. Terakhir, versi ketiga menceritakan bahwa Kancil akan menyerahkan diri pada Buaya. Semua versi cerita Kancil dan Buaya memiliki inti bahwa semua yang dijanjikan kancil kepada buaya hanyalah tipuan. Kancil hanya ingin memanfaatkan buaya untuk menyebrangi sungai atau menipunya agar dapat menyelamatkan diri. Berkali-kali buaya pun tertipu. Berikut ini adalah gabungan beberapa versi cerita Kancil dan Buaya dalam satu narasi. 1. Pencarian Ide untuk Menyebrangi Sungai Pencarian Ide untuk Menyebrangi Sungai Cerita Kancil dan Buaya versi ini berawal dari rasa lapar yang mengganggu si kancil. Pada suatu siang yang terik, kancil merasa perutnya sangatlah lapar. Ia mencari-cari makanan di sekitar tempat ia berteduh tetapi tak kunjung ia temukan. Memang terdapat hamparan rumput yang luas di dekatnya tetapi ia sudah sangat bosan. Si kancil terus berjalan pelan menuju ke arah sungai. Ia merasa sedikit kehausan. Ketika ia akan minum di pinggir sungai, ia melihat seekor buaya yang sedang tidur. Ia minum dengan sangat perlahan agar tidak membangunkan buaya tersebut. Sembari minum air, ia melihat kebun timun yang lebat di seberang sungai. Rasa laparnya yang awalnya hilang menjadi muncul kembali karena melihat timun segar dari kebun di seberang sungai. Kancil ingin sekali menuju ke kebun timun tersebut tetapi ia harus dapat menyeberangi sungai tanpa termakan oleh para buaya. Berenang menyusuri sungai adalah suatu ketidakmungkinan dan sama saja dengan berusaha membunuh dirinya sendiri. Kancil berpikir cukup lama tanpa menimbulkan suara agar tidak membangunkan seekor buaya yang sedang tidur. Akhirnya ia menemukan ide untuk dapat menyeberangi sungai tersebut. cara tersebut adalah dengan menjadikan para buaya sebagai jembatan. Agar buaya mau dijadikan jembatan, ia harus menipu para buaya bahwa ia akan membagikan daging segar. Baca Juga Contoh Cerita Fiksi 2. Kancil Berkata akan Membagikan Daging untuk Para Buaya Kancil Berkata akan Membagikan Daging untuk Para Buaya Setelah yakin dengan idenya untuk menggunakan iming-iming daging segar, kancil berusaha membangunkan sang buaya. Kancil awalnya membangunkan buaya dengan perlahan, tetapi sang buaya tak kunjung juga bangun. Akhirnya ia berteriak dengan keras untuk membangunkannya. Buaya sangat kesal karena ada yang berani membangunkan dirinya dari tidur siangnya yang lelap. Buaya bertanya kepada kancil mengapa begitu berani membangunkan Buaya yang sedang tidur terlelap di siang hari. Si Kancil menjawabnya dengan berani dan penuh keyakinan bahwa ia akan membagikan daging segar untuk para Buaya di sungai ini. Sang Buaya kegirangan karena kebetulan ia belum mendapatkan mangsa satu pun sejak pagi. Mendengar ada berita baik tersebut sang buaya berusaha memanggil buaya-buaya lain yang ada di sungai tersebut. Kancil menahan tawa karena begitu mudahnya buaya tersebut ia kelabui dan langsung memanggil semua temannya. Satu per satu buaya bermunculan. Beberapa buaya bertanya mengapa mereka dikumpulkan padahal ini adalah jam istirahat yang paling enak. Buaya pertama menjelaskan bahwa kancil akan membagikan daging segar kepada semua buaya di sungai ini. Beberapa buaya merasa senang karena kebetulan ikan-ikan di sungai telah banyak bermigrasi ke sungai lain. Namun ada juga yang curiga lantaran kancil terkenal dengan tipuannya. Hanya dengan sedikit pembelaan semua buaya 100% percaya pada kancil. 3. Pura-pura Menghitung Buaya yang Ada di Sungai Pura-pura Menghitung Buaya yang Ada di Sungai Semua buaya tak sabar ingin mendapatkan daging segar. Kancil berkata bahwa ia harus memperkirakan berapa potong daging segar yang akan ia bagikan. Seorang buaya bertanya cara apa yang dapat dilakukan agar kancil dapat mengetahui jumlah potongan daging tersebut. Kancil merasa sangat puas karena sampai detik itu, semua buaya percaya kepadanya. Kancil memerintahkan para buaya untuk berjejer di sepanjang sungai sehingga membentuk sebuah jembatan ke daratan di seberang kancil. Setelah buaya-buaya berjejer seperti jembatan, kancil menghitungnya dengan melompati semua buaya di sungai. Kancil menjelaskan dengan cara tersebut semua buaya akan terhitung dan tidak akan ada buaya yang tidak mendapatkan daging segar. Ketika kancil akan melompat, salah satu buaya berkata bahwa mengapa bukan ia saja yang menghitung daripada kancil bersusah payah melompat. Kancil tersentak dengan ide tersebut. Ia tetap berusaha santai dan terlihat wajar. Buaya itu mulai menghitung tetapi buaya tidak hafal angka dan berhenti pada hitungan ke tiga. Akhirnya para buaya memerintahkan kancil untuk segera melompati mereka. Kancil melompat di kepala para buaya sembari menghitungnya. Tiba di buaya yang paling tepi kancil bersorak dan tertawa lepas. Ia mengatakan bahwa daging itu hanya tipuan. Para buaya sangat kesal tetapi salah satu buaya memiliki rencana menangkap kancil di lain kesempatan. Baca Juga Cerita Ramayana 4. Tipuan Undangan dari Raja Sulaiman Tipuan Undangan dari Raja Sulaiman Setelah puas menipu para buaya, kancil makan dengan lahap semua timun di kebun pak tani. Sesekali para buaya melihat kancil makan dan bergumam, “makanlah yang banyak agar dagingmu cukup untuk semua Buaya di sungai ini.” Kancil tidak memedulikan para buaya yang diam-diam mengawasi gerak-geriknya. Timun demi timun ia makan dan tak terasa perutnya sudah terisi penuh. Sambil membersihkan sisa-sisa cuilan timun di giginya ia mulai berpikir bagaimana caranya ia dapat kembali menyeberangi sungai. Kancil mulai mengetahui bahwa para buaya diam-diam merencanakan sesuatu. Lalu muncullah burung gereja, kancil menyapa burung gereja dan mengajaknya mengobrol pelan. Buaya berusaha mendengarkan obrolan mereka tetapi gagal, posisi kancil dan burung gereja terlalu jauh. Sembari mengobrol kancil terus berpikir dan akhirnya menemukan cara untuk menipu para buaya lagi. Kancil berpesan kepada burung gereja jika Kancil memanggilnya burung gereja harus mengangguk-angguk. Kancil berjalan mendekati bibir sungai dengan berusaha tak terlihat takut. Lalu kancil langsung berkata bahwa raja Sulaiman akan membagikan undangan pesta. Kancil mengatakan bahwa kabar tersebut ia dapat dari burung dan berteriak, “benar kan perkataanku?” Burung pun mengangguk. Buaya pun percaya dan membiarkan kancil melompati mereka. Saat kancil tiba di ujung sungai, burung berkata bahwa pesta telah dilaksanakan minggu lalu. Tertipulah para buaya. 5. Rencana Balas Dendam Para Buaya Rencana Balas Dendam Para Buaya Kesal tertipu dua kali oleh si kancil para buaya mengadakan musyawarah untuk menyusun siasat menangkap kancil tanpa memancing kecurigaan kancil. Para buaya bersahut-sahutan mengutarakan idenya. Beberapa buaya berkumpul dan sepakat akan memancing kancil akan menyeberang seperti waktu itu dengan iming-iming kebun apel. Melihat para buaya yang berkumpul dan berbicara perlahan, kancil mulai curiga dan diam-diam mengawasi para buaya. Kecurigaan kancil terjawab, salah satu buaya memanggilnya untuk mendekat ke bibir sungai. Buaya mengatakan bahwa ada kebun apel di seberang sungai baru berbuah dan para buaya akan dengan senang hati menjadi jembatan untuk kancil. Kancil mendengarkan dengan serius dan berkata, “waaah enak sekali buah apel yang baru berbuah itu tetapi sayang aku masih kenyang.” Kancil bergumam dalam hatinya bahwa ia tak kan tertipu dengan tipuan murahan seperti itu. Para buaya memang kesal tetapi mereka menyembunyikan rasa kesal tersebut karena masih ada rencana lain. Keesokan harinya, di pagi hari yang cerah, kancil tidak melihat satu pun buaya di sungai. Sebuah kesempatan yang langka! Ia ingin duduk di sebuah batu di dekat bibir sungai. Tanpa curiga kancil melompat ke batu dan berpikir bahwa hari masih terlalu pagi buaya tak akan bangun sepagi ini. Baca Juga Pengertian Cerpen 6. Tipuan akan Menyerahkan Diri Tipuan akan Menyerahkan Diri Kancil menikmati udara sejuk pagi hari di batu tersebut sembari beberapa kali meminum air sungai yang jernih. Ia tak menyadari bahwa sebenarnya para buaya sedang menipunya. Para buaya sengaja tidak muncul di pagi hari agar memancingnya mendekat ke air sungai. Dari kejauhan, para buaya mengawasi dan merencanakan akan muncul tiba-tiba. Rencana para buaya kali ini ialah dengan memunculkan satu buaya terlebih dahulu sebelum akhirnya para buaya bersama-sama menyergap si Kancil. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir adanya tipu muslihat keji lain yang mungkin akan dilakukan si kancil. Setelah merasa kancil sudah aman, salah satu buaya muncul diantara batu dan bibir sungai. Kancil begitu kaget dengan kemunculan satu buaya yang tak terduga tersebut. Walaupun sebenarnya kancil sudah sangat panik, ia tetap berpikir bagaimana caranya ia dapat lolos dari terkaman buaya. Buaya tersebut berusaha akrab dan meyakinkan kancil bahwa ia tidak akan memakannya karena telah kenyang memakan banyak ikan pendatang tadi malam. Kancil tidak mempercayainya. Kancil berkata ia mengetahui rencana para buaya dan ia rela dimakan oleh buaya. Kemudian kancil mempengaruhi buaya untuk memakan dirinya seorang diri dan buaya setuju. Ketika buaya membuka mulutnya, kancil melompat ke kepalanya dan melangkah sejauh-jauhnya ke bibir sungai. Kancil pun kembali lolos dari cengkraman para buaya tersebut. Itulah gabungan cerita Kancil dan Buaya dalam satu narasi. Cukup menarik bukan? Terlepas dari berbagai versi yang ada, semua memiliki pesan moral yang sama. Pada intinya cerita ini memberikan dua pelajaran berharga bagi para pembaca. Pelajaran tersebut dapat dipetik dari sisi kancil dan juga dari sisi buaya. Pelajaran yang dapat dipetik dari kancil adalah kecerdikan dan kemauan yang kuat. Pesan moralnya, kita jangan mudah berputus asa terhadap apa yang kita inginkan. Pasti ada cara untuk mendapatkan keinginan tersebut. Pelajaran yang dapat dipetik dari buaya adalah sifat gampang dibodohi dan mudah percaya tanpa meminta bukti yang cukup jelas. Cerita Kancil Dan Buaya
\n \n ringkasan cerita si kancil dan buaya
Begitusampai di seberang sungai, Kancil berkata pada buaya, "Hai buaya-buaya bodoh, sebetulnya tidak ada daging segar yang akan aku bagikan. Tidakkah kau lihat bahwa aku tidak membawa sepotong daging pun?" "Sebenarnya aku hanya ingin menyeberangi sungai ini, dan aku butuh jembatan untuk lewat. Ringkasan cerita si kancil dan buaya - Ringkasan cerita si kancil dan buaya dipilih sebagai judul di blog dongeng anak kali ini. Si kancil memiliki banyak akal dalam berbagai situasi, ini terjadi ketika ia harus berhadapan dengan kawanan buaya. Nah adik-adik pasti udah ga sabaran untuk membaca ringkasan cerita si kancil dan buaya, bukan? Silahkan disimak kancil sedang berjalan menuju hutan untuk kembali setelah mencari makan di ladang pak tani. Di tengah jalan ia harus menyeberang sungai yang dihuni banyak sekali buaya yang sangat buaya sangat senang melihat kancil, tapi si kancil mensyaratkan buaya harus dihitung terlebih dahulu. Buaya menyetujui dan sikancil memulai menghitung jumlah buaya.Dongeng anak dan cerita anak hanya di tipu daya si kancil berhasil, buaya tercengang karena si kancil yang cerdik berhasil memperdaya buaya. Si kancil langsung pergi setelah menghitung buaya terakhir di ujung kancil pun langsung berlari ke dalam hutan dan bebas dari cengkraman buaya lapar. Nah demikianlah ringkasan cerita si kancil dan buaya yang bisa adik adik baca di blog dongeng anak kali ini. Adatiga tokoh yang disebutkan dalam cerita dongeng di atas, yaitu Si Kancil, Si Kerbau, dan Si Buaya. Kancil memiliki sifat cerdik. Buktinya, ia bisa menemukan cara menyelamatkan Pak Kerbau tanpa diterkam oleh Si Buaya. Pak Kerbau adalah karakter yang baik hati dan suka menolong hewan lain di hutan.
Ibu tentunya sudah pernah mengetahui cerita kancil dan buaya. Dongeng kancil dan buaya ini memanglah cerita sepanjang masa yang sudah secara turun temurun diceritakan sejak kakek-nenek hingga kini ke anak kita. Merupakan jenis dongeng nusantara kategori fabel karena menceritakan tentang binatang dengan tingkah laku seperti kancil dan buaya merupakan dongeng nusantara yang menceritakan tentang betapa cerdik dan lincahnya kancil yang kerap kali membuat hewan lain bahkan manusia di kisah tersebut terpedaya kancil dan buaya merupakan dongeng untuk anak yang cocok dibacakan menjelang tidur ataupun dibacakan secara kasual sehari-hari. Bagaimanakah dongeng nusantara klasik ini?Kebaikan dan hati kancilBagaimanakah cerita kancil dan buaya?Di suatu hutan belantara, hiduplah banyak satwa yang salah satunya adalah seekor kancil yang cerdik. Tak hanya cerdik, kancil pun dikenal sebagai satwa yang ramah terhadap pagi yang cerah, sang kancil melihat seekor induk bebek yang tengah berenang bersama anaknya. Kancil yang sedang berjalan menelusuri hutan menyapa bebek tersebut, “Hai bebek! Asik sekali kamu ya berenang.”Kancil adalah makhluk yang begitu ramah, ia menyapa satwa-satwa lain sepanjang jalan tanpa henti. Karena keramahannya, ia pun disegani oleh hewan hanya ramah, kancil juga terkenal akan kecerdikannya sehingga kerap membantu satwa-satwa hutan dalam memecahkan masalah. Banyak satwa yang datang ke kancil jika mereka memiliki masalah. Kancil dengan senang hati membantu untuk memecahkan masalah teman-temannya. Suatu ketika, saat si kancil berjalan menelusuri hutan, ia menemukan tiga ekor anak ayam yang terperangkap di dalam lubang yang cukup dalam bagi segera menghampiri anak ayam itu dan turun ke lubang untuk membantu mereka yang terperangkap. Setelah masuk ke dalam, kancil membungkukkan badannya dan meminta para anak ayam untuk menaiki tubuhnya.“Ayo! Kalian bisa naik ke tubuhku jadi kalian bisa keluar dari lubang ini dan bertemu induk kalian.” Ujar kancil semua anak ayam berhasil naik ke tubuh kancil, kancil pun meloncat keluar lubang dan berjalan menemui induk ayam yang tengah kebingungan mencari anak-anaknya. Ia pun segera melepaskan ketiga anak ayam tadi kepada induk ayam menjadi senang sekali dan berterima kasih kepada kancil yang sudah membantu mengeluarkan anak-anaknya yang terperangkap. Tak hanya induk ayam, ketiga anak ayam tadi juga bersorak sorai mengucapkan terima kasih kepada kancil.“Terima kasih tuan kancil!”, ucap ketiga anak ayam itu kancil pada dongeng kancil dan buayaCerita kancil dan buaya ini juga menunjukkan betapa cerdiknya buaya keluar ke tepi sungai menghampiri kancil yang sedang bahagia, “Hei Kancil! Ada apa kamu ke sungai? Apakah kamu hendak menjadi santapan kami?”, tanya buaya itu pada pun menjawab pertanyaan buaya dengan riang gembira, “Aku memiliki berita baik untuk kalian semua, aku membawa daging segar dari raja dan diperintahkan untuk menghitung jumlah buaya yang ada di sungai. Kalian para buaya cukup berjajar di sungai dan nanti aku akan menghitung kalian.”buaya yang menanti-nantikan daging segar merasa senang mendengar kabar kancil yang membawa daging segar untuk ia dan teman-teman buaya lainnya. Buaya tadi kemudian menyanggupi permintaan kancil dan memanggil seluruh buaya yang berada di sungai dan meminta mereka berjejer hingga membentuk jembatan.“Sudah siap!”, ujar para buaya pun dengan girang melompati para buaya dan pura-pura menghitung mereka yang sudah berjejer membentuk jembatan di sungai. Setelah sampai ujung, kancil pun melompat ke tepi sungai.“Terima kasih para buaya, berkat kalian, aku jadi bisa menyebrang sungai ini! Ucap kancil berkata seperti itu, kancil langsung berlari sekencang-kencangnya meninggalkan para buaya yang marah karena perbuatannya. Kancil pun dengan bebas memakan buah-buahan yang ada di seberang sungai untuk menghilangkan rasa yang bisa diambil dari cerita kancil dan buayaCerita kancil dan buaya ini merupakan dongeng untuk anak yang mengandung sarat pesan moral. Salah satu pesan moral dari cerita anak ini adalah kancil memperdayai buaya agar ia dapat menyeberang sungai dan mendapatkan keinginannya. Namun, akibat dari tingkah laku kancil ini membuat para buaya marah kancil dan buaya ini memberi pelajaran dari kita untuk jangan menipu demi keuntungan pribadi. Selain itu, cerita anak ini mengajarkan kita bahwa semua perbuatan jelek hanya akan menambah musuh. Tidak ada yang tahu kapan pihak yang sudah kita perdayai menjadi satu-satunya pihak yang dapat membantu kita. Lebih baik gunakan kecerdasan dan kecerdikan untuk hal-hal yang baik sisi lain, cerita kancil dan buaya yang mengisahkan kancil yang mampu menyelamatkan dirinya dari mangsa buaya menunjukkan kecerdikan kancil yang mampu mengubah ancaman dan rintangan menjadi peluang serta sarana guna mencapai maksud dan tujuannya. Oleh karena itu, penting memiliki kecerdasan berpikir agar bisa sukses dalam itu, dongeng untuk anak ini juga berpesan agar kita ramah terhadap makhluk lain sehingga kita pun disenangi dan disegani. Cerita kancil dan buaya juga mengajarkan kita agar tidak segan-segan membantu sesama selama kita dapat cerita kancil dan buaya beserta pelajaran yang bisa diambil. Apakah si kecil menyukai cerita anak ini?Penulis Zeneth ThobaronyEditor Dwi Ratih
Kancildan Buaya, Sebuah Dogeng Syarat Akan Pesan Moral. By Rajata. January 6, 2020. pexels.com. Dalam dongeng binatang di Indonesia, kancil merupakan tokoh terpupuler. Cerita kancil ini sudah lama dikenal dikalangan masyarakat jawa, bahkan jauh sebelum tradisi tulisan ada. Cerita kancil sering kali dijadikan sarana pembelajaran bagi anak-anak.
DONGENG SI KANCIL DAN BUAYA - Pada suatu hari kancil sedang duduk di bawah sebuah pohon yang rindam ditengah hutan dekat dengan sungai. Ketika sedang menikmati waktu bersantainya tak terasa perut si Kancil berbunyi kelaparan. Kancil pun mulai mencari-cari buah atau tumbuhan apa yang bisa ia makan, lalu matanya tertuju kearah perkebunan mentimun yang terletak tepat berada di seberang sungai, "tapi bagaimana caranya aku bisa kesana dengan cepat, satu-satunya cara agar aku bisa sampai keseberang adalah dengan cara menyebrangi sungai ini sedang di dalam sungai ini terdapat banyak sekali buaya yang siap memangsa diriku" gumam Si kancil kebingungan. Kancil yang terkenal sangat cerdik pun terus berpikir, lalu dapatlah dia satu ide bagaimana caranya agar dia bisa sampai keperkebunan mentimun di seberang sungai tersebut. Kancil pun mulai mendekat ke pinggir sungai lalu dia berteriak memanggil para buaya keluar. "Selamat siang buaya, apakah kalian sudah makan siang? Aku punya daging segar untuk kalian semua nih!" Teriak kancil. Mendengar pertanyaan dari Kancil lalu sang buaya pun menjawab, "Hei kancil ada apa kau menganggu tidur kami, apakah benar kau mempunyai daging segar untuk kami?", lalu kancil menjawab, "Ya benar dong buaya, aku punya daging segar yang aku simpan di seberang sungai sana dan kalian tahu aku tidak suka dengan daging, jadi aku mau membagikannya untuk kalian semua". Buaya menjawab "wah wah wah ada apa gerangan kau baik dengan kami, jangan-jangan kau berbohong?! Kau khan terkenal sangat licik kancil". Kancil menjawab "Ya tidaklah, buaya aku benar-benar ingin berbagi kali ini bersama kalian. Nah, sekarang kalian mulailah berbaris hingga ketepi sungai sebelah sana biar aku hitung dulu ada berapa banyak jumlah kalian agar daging yang akan ku bagikan nanti cukup untuk kalian tidak ada yang tidak dapat daging nantinya!". Tanpa berpikir panjang lalu para buaya mulai berbaris menyerupai jembatan yang menghubungkan sisi tepi satu dengan sisi yang lainnya. Kancil pun mulai meloncat-loncat sambi berhitung, hingga akhirnya Si Kancil pun sampai pada buaya dan hitungan terakhir, "Sepuluh!!" Teriak kancil dengan keras. Lalu buaya menjawab,"sudah selesai kancil? sekarang mana daging buat kami semua", Kancil pun tertawa terbahak-bahak lalu berkata "Buaya, buaya betapa bodohnya kalian semua. Aku sebenarnya tidak punya daging aku hanya ingin menyebrangi sungai ini saja karena di seberang sungai ini terdapat kebun mentimun dan perut ku sangat lapar ingin makan siang, jadi aku memanfaatkan kalian semua!". Mendengar jawaban kancil, buaya pun sangat marah dan berkata, "Kurang ajar kau kancil, awas kau akan aku balas nanti perbuatan mu". Kancil pun pergi sambil berkata "Terimakasih buaya, aku pamit makan siang dulu ya mentimun ku sudah menunggu, aku lapar." sambil kancil jalan dan tertawa terbahak-bahak. Dia merasa puas telah berhasil membohongi para buaya dan telah berhasil menyebrangi sungai. SEKIAN dan TERIMAKASIH...!! TABIK !!!

DongengSi Kancil Dan Buaya. Rumah Dongeng kali ini mengisahkan tentang cerita yang tak asing yaitu Si Kancil dan Buaya, dimana kisah ini adalah kisah jenaka yang selalu di ceritakan orang tua dahulu sebagai pengantar tidur anaknya, selamat membaca. Dongeng Pesan Moral: Dongeng Kuda Dan Keledai Yang Sarat Dengan Beban.

Sudah pernah mendengar tentang cerita anak si kancil dan buaya? Untuk mengisi waktu luang selama di rumah saja, membacakan dongeng seperti cerita anak si kancil dan buaya adalah hal yang sangat menyenangkan. Tahukah Anda, membacakan dongeng untuk anak ternyata secara tidak langsung seperti memperkenalkan budaya membaca pada si kecil sejak dini. Nah, bagi orang tua yang ingin anaknya mempunyai hobi membaca pastikan untuk mencoba cara ini. Meski usia si kecil masih terlalu dini, namun membacakan dongen untuk anak apalagi saat mau tidur dapat menstimulusnya untuk gemar membaca. Selain gemar membaca, anak yang sering dibacakan cerita dongeng juga akan memiliki visualisasi yang bagus. Berbicara tentang dongeng, ada banyak sekali cerita anak yang bisa Anda bacakan setiap harinya. Salah satu cerita anak yang sangat terkenal dan dijamin membuat si kecil tertarik yaitu si kancil dan buaya. Cerita yang menarik dan kaya akan makna ini akan mengajarkan si kecil tentang berbuat kebaikan kepada semua orang. Selain itu juga tidak menyalahgunakan kepintaran yang dimiliki untuk merugikan orang lain. Nah, bagaimana cerita lengkapnya dari si kecil dan buaya? Untuk lebih jelasnya simak ulasan berikut ini. Ringkasan Cerita Anak Si Kancil dan Buaya yang Menarik Dari banyaknya cerita dongeng anak yang ada, cerita anak si kancil dan buaya menjadi salah satu yang paling populer. Selain menawarkan karakter yang lucu, cerita yang dihadirkan juga sangat menarik. Sehingga membuat si kecil senang mendengarkannya. Langsung saja, berikut ini ringkasan dongeng anak si kancil dan buaya. Di Sebuah Hutan Belantara Cerita anak si kancil dan buaya yang menarik, Cerita anak si kancil dan buaya ini, diawali dari suatu hutan belantara yang mana di dalamnya tinggal beraneka ragam satwa. Salah satu satwa yang tinggal di sana adalah seekor kancil yang memiliki kecerdasan luar biasa. Selain cerdas, kancil juga dikenal sebagai satwa yang ramah dengan sesamanya. Hingga suatu pagi, kancil melihat seekor induk bebek yang tengah berenang bersama dengan anaknya. Kancil yang sedang berjalan menelusuri hutan pun menyapa bebek dengan ramahnya, Hai bebek! Sepertinya asik sekali kamu berenangnya’ Selain menyapa bebek yang sedang berenang, kancil juga menyapa semua satwa-satwa lain yang ia jumpai di sepanjang jalan. Itulah dia, kancil yang selalu riang dengan kecerdasan dan juga keramahannya. Si Kancil yang Selalu Disegani Karena keramahan dan kecerdasan yang dimiliki oleh si kancil, tidak heran ia disegani semua satwa hutan. Si kancil juga sering membantu satwa-satwa lainnya di hutan dalam memecahkan sebuah masalah. Tidak heran jika banyak satwa yang datang ke kancil untuk meminta saran dari masalah yang dialaminya. Kancil pun dengan senang hati membantu memecahkan masalah kawan-kawannya tersebut. Pernah suatu ketika, saat sedang menelusuri hutan ia melihat beberapa anak ayam terperangkap di dalam lubang yang lumayan dalam. Tidak berpikir panjang, kancil berusaha untuk menyelamatkan anak ayam yang terperangkap tersebut. Kancil berusaha untuk masuk ke dalam lubang dengan membungkukkan badannya. Setelah itu, ia meminta anak ayam tersebut untuk menaiki tubuhnya. Setelah semua anak ayam naik ke tubuh kancil, ia pun melompat keluar lubang dan berjalan menemui induk ayam yang tengah bingung mencari anaknya. Kancil pun melepaskan anak ayam yang ia selamatkan tadi kepada induknya. Sang induk ayam pun sangat dan berterima kasih kepada kancil karena menyelamatkan anaknya dari bahaya. Tidak hanya induk ayam, anak ayam yang diselamatkan tadi juga bersorak turut mengucapkan terima kasih. Baca Cerita dongeng panjang, Sang kera penipu Kancil Melihat Pohon Buah-Buahan Setelah lama berjalan-jalan, kancil pun merasa lapar. Ia pun menepi sejenak dan memakan rumput yang ada di sekelilingnya. Setelah memakan rumput yang ada di sekitar, ternyata si kancil masih belum merasa kenyang. Kancil pun terus melanjutkan perjalanan hingga tiba di sebuah sungai yang ada di dalam hutan. Ia pun mendekat di tepi sungai untuk sejenak menghilangkan dahaga setelah berjalan-jalan. Puas minum, kancil yang sedang memandangi sungai pun tidak bisa menutupi rasa tertariknya saat melihat sesuatu yang ada di seberang sungai. Hal yang menarik perhatiannya tersebut yaitu pohon buah-buahan yang bisa menghilangkan rasa laparnya sedari tadi. Cerita anak si kancil dan buaya yang sarat akan makna, Kondisi air sungai yang lumayan deras, tentu saja tidak memungkinkan untuk si kancil menyeberangi nya. Akhirnya ia pun berusaha untuk mencari ide atau cara agar bisa menyeberangi sungai tanpa bahaya. Suatu ketika, ia mendapatkan cara untuk menyeberangi sungai dengan aman yaitu mengelabui buaya-buaya yang ada di sungai. Kancil Mengelabui Buaya Tak berselang lama, seekor buaya pun keluar ke tepi sungai untuk menghampiri kancil. Buaya pun berkata “Hei Kancil! Apa yang kamu lakukan di sungai? Apa kamu mau menjadi santapan kami semua? Tanya buaya pada si kancil. Mengetahui itu, Kancil pun menjawab, “Hai kawan, Aku membawa kabar yang baik, raja telah memerintahkanku untuk menghitung ada berapakah jumlah buaya yang ada di sungai. Nantinya raja akan membagikan daging segar. Kalian hanya perlu berjajar di sungai dan nanti akan langsung aku hitung.” Pesan moral dari cerita anak si kancil dan buaya, Buaya yang senang mendengar kabar dari kancil pun menyanggupi permintaan kancil dan memanggil semua kawanan buaya di sungai. Semua buaya berjejer hingga membentuk seperti sebuah jembatan. “Sudah siap” kata semua buaya yang saat bersemangat. Dengan girangnya kancil pun melompati dan berpura-pura menghitung jumlah buaya yang sedang berjejer membentuk jembatan. Sesampainya di ujung, kancil pun melompat dan berkata kepada buaya “Terima kasih buaya berkat kalian aku bisa sampai di seberang sungai ini”. Setelah itu, kancil pun langsung berlari meninggalkan buaya yang tengah marah akibat dari perbuatannya. Kancil yang kalap memakan buah-buahan yang ada di seberang sungai. Pesan Moral dari Cerita Anak Si Kancil dan Buaya Setelah membaca ringkasan cerita anak si kancil dan buaya, tentu Anda bisa memetik hikmah atau pesan moral yang ada di dalamnya. Pesan moral dari dongeng anak ini yaitu si kancil memanfaatkan kecerdasannya untuk hal buruk yaitu menipu buaya agar bisa menyeberang di sungai dan mendapatkan keinginannya. Karena sikap kancil tersebut buaya menjadi sangat marah kepada kancil. Hal ini bisa menjadi pelajaran bahwa semua perbuatan buruk akan menambah musuh. Jika memiliki kecerdasan yang lebih pastikan menggunakannya untuk hal-hal yang berguna dan lebih bermanfaat. Dengan begitu banyak yang orang suka dan menyegani kita. Itulah sedikit cerita anak si kancil dan buaya yang dijamin seru dan menarik untuk diceritakan pada si kecil selama di rumah. Wah sangat menarik bukan? Selain menarik, Anda juga dapat mengambil banyak pelajaran dari cerita tersebut. Semoga dari cerita dongeng si kancil dan buaya kita semua bisa mengambil pesan moral yang terkandung di dalamnya. Selalu berusaha bersikap baik dan menolong sesama tanpa merugikan orang lain. Selamat membaca! – Editted 16/06/2021 by IDNarmadi. Ringkasancerita Kancil dan Buaya adalah sebagai berikut. Suatu hari si Kancil yang sedang berjalan-jalan di hutan merasa kelaparan. Ia pun bergegas dan mencari makan. Si Kancil teringat bahwa di pelosok hutan terdapat lahan timun yang amat segar. Tapi sayangnya, lahan timun tersebut terpisahkan oleh sebuah sungai yang dalam dan deras arusnya. Apakah Bunda sering membacakan buku atau cerita pada Si Kecil? Jenis cerita apa yang menjadi favorit mereka?Dongeng anak yang hampir disukai oleh anak-anak ialah jenis cerita fabel. Dongeng fabel adalah jenis cerita yang menggambarkan mengenai watak manusia yang karakternya diperankan oleh para orang tua seringkali membacakan cerita fabel kepada anak mereka karena sarat akan pesan moral dan ceritanya yang menghibur. Salah satu yang pastinya sudah tidak asing adalah dongeng fabel terkenal yaitu cerita Si Kancil dan Buaya. Banyak nilai-nilai kebaikan dari pesan moral cerita Si Kancil dan Buaya yang dapat Bunda tanamkan sejak dini kepada Si Kecil. ADVERTISEMENT SCROLL TO RESUME CONTENT Berikut cerita lengkap dari dongeng si kancil dan buaya beserta nilai instrinsik dan pesan moralnya. Si kancil yang cerdik sedang berjalan-jalan di hutanPada musim kemarau panjang, tumbuhan yang menjadi makanan bagi para hewan di hutan banyak yang mati dan mengering. Makanan seperti rumput dan buah-buahan pun juga sulit didapatkan. Sudah berhari-hari si kancil berjalan-jalan di hutan untuk mendapatkan sumber makanan baru. Namun selama itu pula, ia hanya menemukan rumput-rumputan kering yang terpaksa dimakannya. Sepanjang perjalanan, ia melamunkan padang rumput yang subur dan di tengah-tengahnya terdapat kolam jernih yang membuatnya dapat minum dengan puas. Hal tersebut lantas membuat kancil merasa semakin lapar dan tiba-tiba membuatnya teringat pun Mulai Merasa LaparKancil berjalan menuju ke arah sungai, kali ini langkahnya lebih cepat. Saat tiba di tepi sungai, ia melihat rumput di sana sudah habis disantap oleh hewan lain. Buah-buahan pun tidak ada lagi yang tersisa. “Ternyata aku terlambat. Hewan-hewan lain sudah datang kemari dan menghabiskan semua makanan yang ada di sini.” gumam kancil sedih. Namun karena lapar, kancil akhirnya melahap sisa-sisa rumput yang ada disana. Ketika hendak menyantap, tiba-tiba matanya tertuju ke arah seberang sungai. Matanya membelalak dan hatinya sontak merasa senang.“Asyik! Aku bisa berpesta! Namun, bagaimana caranya aku bisa ke sana?” pikir kancil. Awal Kisah Si Kancil Bertemu dengan BuayaTernyata, sejak kancil tiba di tepi sungai ada seekor buaya yang mengamatinya diam-diam. Kancil yang terlalu serius memikirkan caranya agar sampai ke seberang sungai, sontak terkejut saat buaya langsung membuka moncongnya dan siap melahapnya. Kancil yang sigap mampu menghindar dengan mundur beberapa langkah. Ia semakin berpikir keras bagaimana caranya agar bisa selamat dari terkaman buaya dan mampu menyeberangi sungai menuju padang rumput subur yang dilihatnya tadi. Tak butuh waktu lama, kancil mendapatkan ide cerdik. “Wahai buaya, apakah kau tidak kasihan padaku? Aku belum makan sejak kemarin. Jika kau ingin menjadikanku santapanmu, aku rela menyerahkan diri. Namun izinkanlah aku untuk makan terlebih dahulu. Bukankah jika aku sudah makan maka nanti dagingku akan lebih banyak?” kata kancil memelas. “Kau tidak sedang mengerjaiku kan, Kancil?” tanya buaya tidak percaya dengan rencana kancil. “Bukan begitu buaya, kau jangan khawatir. Saat ini tubuhku terlalu kurus. Jika aku makan terlebih dahulu di padang rumput di seberang sungai maka tubuhku akan menggemuk. Nantinya kau bisa membagi dagingku dengan teman-temanmu yang lain.” kata kancil. “Namun bagaimana caraku membawamu ke seberang sana? Aku tidak akan kuat menggendongmu sendiri.” ujar buaya. “Bukankah nanti akan memakanku bersama dengan kawan-kawanmu? Kalau begitu, panggillah mereka. Minta mereka berjajar dari sini hingga ke seberang sungai.” pinta kancil. “Untuk apa hal itu?” tanya buaya lagi. Kancil lalu menjelaskan. “Aku perlu tahu berapa banyak buaya yang akan memakanku. Jadi di sana, aku akan memakan rumput sebanyak itu pula. Kalau aku makan terlalu sedikit, maka ada kawan-kawanmu yang tidak kebagian dagingku.” jelas mulai terpengaruh dengan rencana kancil. Ia pun segera memanggil teman-temannya. Tak berapa lama kemudian, mulailah bermunculan teman-teman dari buaya dan mereka kemudian membentuk barisan hingga ke seberang sungai. “Kami sudah siap. Silakan mulai menghitung!” teriak buaya. Dengan gembira, kancil mulai melangkahkan kakinya di atas punggung para buaya yang berjajar bagaikan membentuk sebuah jembatan. Kancil pun menghitung sampai pada buaya terakhir. Ketika sudah sampai di seberang, kancil langsung melompat ke darat. Ia langsung memanjat tanah berbukit tidak jauh dari sana.“Teman-teman semua, terima kasih atas jasa kalian membantuku menyeberang hingga ke tempat ini! Setelah aku lihat-lihat, ternyata makanan di tempat ini sangat banyak. Jadi aku memutuskan untuk menetap disini dalam jangka waktu yang cukup lama. Sehingga kalian tidak perlu repot-repot menunggu!” teriak kancil disertai tawa terbahak-bahak. Mendengar hal tersebut, para buaya sontak merasa kesal dan marah karena ditipu oleh kancil. Namun, karena kancil berada di atas bukit dan berlari jauh, mereka tidak bisa mengejarnya. Cerita berakhir dengan kancil yang akhirnya bisa menikmati makanan di padang rumput seberang sungai. Sementara buaya yang kesal tidak dapat menikmati santapan daging kancil karena telah ditipu. Ringkasan Singkat Cerita Si Kancil dan BuayaKancil yang kelaparan karena tidak ada lagi makanan tersisa di dalam hutan akibat musim kemarau berkepanjangan pada akhirnya mendapatkan makanan di padang rumput seberang sungai. Ia memanfaatkannya kecerdikannya untuk mengelabui buaya dan meminta mereka untuk berbaris rapi membentuk sebuah jembatan hingga ke tepian sungai di padang rumput. Buaya yang mudah ditipu termakan bujuk rayuan kancil tersebut yang mengaku akan memberikan dagingnya. Banyak pesan dari cerita si kancil dan buaya yang Bunda dapatkan untuk ajarkan kepada Si Moral Cerita Si Kancil dan BuayaCerita si kancil dan buaya mengajarkan banyak pesan moral. Sepertinya halnya kancil, kita juga memiliki kecerdikan sebagai manusia. Namun, pertanyaannya apakah kecerdikan tersebut akan digunakan untuk hal baik atau justru memanfaatkannya untuk sesuatu yang buruk misalnya mengelabui orang lain? Bunda dapat mengajarkan kepada Si Kecil, bahwasanya kecerdikan yang kita miliki harus digunakan untuk hal-hal baik dan tidak merugikan orang lain. Selain itu, janganlah kita seperti buaya yang mudah tertipu dan terhasut sesuatu hanya demi nafsu semata. Pada akhirnya, kita sebagai sesama makhluk hidup harus saling tolong menolong dan tidak memanfaatkan kekurangan setiap orang untuk keuntungan pribadi. Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 dongeng lainnya dalam video di bawah ini rap/rap PesanMoral dari Cerita Anak Si Kancil dan Buaya. Setelah membaca ringkasan cerita anak si kancil dan buaya, tentu Anda bisa memetik hikmah atau pesan moral yang ada di dalamnya. Pesan moral dari dongeng anak ini yaitu si kancil memanfaatkan kecerdasannya untuk hal buruk yaitu menipu buaya agar bisa menyeberang di sungai dan mendapatkan keinginannya. Si kancil sedang berjalan menuju hutan untuk kembali setelah mencari makan di ladang pak tani. Di tengah jalan ia harus menyeberang sungai yang dihuni banyak sekali buaya yang sangat lapar. Kawanan buaya sangat senang melihat kancil, tapi si kancil mensyaratkan buaya harus dihitung terlebih dahulu. Buaya menyetujui dan sikancil memulai menghitung jumlah buaya. Akhirnya tipu daya si kancil berhasil, buaya tercengang karena si kancil yang cerdik berhasil memperdaya buaya. Si kancil langsung pergi setelah menghitung buaya terakhir di ujung sungai. Si kancil pun langsung berlari ke dalam hutan dan bebas dari cengkraman buaya lapar. BukuKancil Dan Buaya [full Color] karya Rahimidin Zahari & Jaatar Taib. Melihat buah-buahan yang ranum di seberang sungai, Kancil menjadi sibuk berpikir bagaimana cara menyeberangi sungai. Cerita Anak. Kancil dan Buaya [Full Color] Kancil dan Buaya [Full Color] Rp 49.000. Hemat Rp 7.350. Rp 41.650. Judul. Kancil dan Buaya [Full Color
Kancil dan buaya Dongeng Si Kancil Dan Buaya Rumah Dongeng kali ini mengisahkan tentang cerita yang tak asing yaitu Si Kancil dan Buaya, dimana kisah ini adalah kisah jenaka yang selalu di ceritakan orang tua dahulu sebagai pengantar tidur anaknya, selamat membaca. Dongeng Pesan Moral Dongeng Kuda Dan Keledai Yang Sarat Dengan Beban Kisah Petani Dan Anak Harimau Sudah menjadi rahasia umum di hutan bahwa kancil merupakan hewan paling cerdik. Akalnya seribu untuk mengatasi berbagai macam masalah. Banyak hewan di dalam hutan meminta pertolongan padanya ketika mereka terlibat sejumlah masalah. Walaupun, dinilai sebagai hewan paling cerdik, namun kancil tidaklah sombong sehingga ia memiliki banyak teman. Suatu waktu, kancil mencari makanan keluar dari dalam hutan tempat biasa ia bernaung. Saat itu memang musim kemarau, saat di mana makanan di hutan berkurang. Lantaran, hawa panas, kancil menepi ke sebuah sungai untuk menghilangkan dahaga di tenggorokannya. Setelah puas meminum air sungai yang segar, kancil melanjutkan perjalanannya dengan berjalan menyusuri sungai. Kancil memang tidak ingin jauh-jauh dari sungai supaya ia bisa langsung begitu merasa haus. Hampir sejam lamanya kancil berjalan saat ia menemukan sebuah tempat yang kaya akan makanan. Sayangnya, tempat itu berada di seberang sungai. Tidak ada jembatan yang menghubungkan antara satu tempat ke tempat lainnya. Kancil bingung, apa yang harus dilakukan untuk sampai ke seberang. Ia bergumam, “Alangkah enaknya, jika aku bisa menyeberangi sungai ini dan dapat menikmati semua makanan yang ada di sana.” Ketika sedang asyik melamun, mata kancil melihat seekor buaya tengah asyik berjemur di sungai. Kancil pun mendatangi buaya itu dan bertanya, “Hai sahabatku, Buaya, apa kabarmu hari ini?” Buaya yang tengah menikmati harinya itu membuka mata. Ketika ia melihat yang sedang berbicara adalah kancil, ia menjawab pertanyaannya. “Kabarku baik kancil sahabatku. Apa gerangan yang membawa dirimu datang ke mari?” “Aku membawa kabar gembira untukmu dan teman-temanmu,” jawab si kancil. “Hohoho, kabar baik rupanya,” kata buaya antusias, “Baiklah, ceritakan kabar baik yang kamu bawa untukku dan teman-temanku.” “Aku diperintahkan oleh Raja Sulaiman untuk menghitung jumlah buaya yang ada di dalam sungai. Karena, Raja Sulaiman ingin memberikan hadiah kepada kalian semua,” jelas kancil. “Benarkah itu?” Kancil mengangguk. “Karena itu, panggillah teman-temanmu semua dan berjejer di sungai ini dari pinggir sungai sini hingga ke pinggir sungai seberang sana.” Buaya pun memanggil teman-temannya dan mengikuti apa yang diperintahkan oleh kancil. Saat buaya dan teman-temannya telah berjejer, buaya berkata, “Sekarang hitunglah, kami sudah siap.” Kancil pun mulai melompat satu per satu ke punggung buaya. Dia berteriak keras-keras, “Satu! Dua! Tiga!” dan begitulah seterusnya hingga ia sampai di pinggir seberang sungai yang dimaksud yaitu pinggir sungai yang banyak makanannya. Sesampainya di seberang sungai, si kancil membalikkan tubuhnya. “Terima kasih sahabat-sahabatku yang baik. Sekarang aku sudah sampai di sini, dan aku sudah menghitung kalian semua. Sekarang selamat tinggal.” Melihat Kancil ingin pergi begitu saja, Buaya berteriak, “Hei, Kancil, mana hadiah dari Raja Sulaiman yang kamu janjikan?” “Oiya, aku belum mengatakannya pada kalian ya? Raja Sulaiman ternyata sudah memberikan hadiah-hadiahnya untuk buaya-buaya di tempat lain. Sehingga tidak ada hadiah untuk kalian. Hahaha...” Sekarang tahulah buaya telah ditipu oleh kancil. Mereka bersumpah dan tidak akan melepaskan Kancil apabila bertemu pada masa akan datang. Dendam buaya tersebut terus membara hingga hari ini. Sementara itu, Kancil terus melompat kegembiraan dan terus meninggalkan buaya-buaya tersebut. Selesai. Kisah Dongeng Selanjutnya Kisah Pohon Apel Yang Tulus Hati Dongeng Angsa Bertelur Emas Cerita Si Kancil Dan Buaya Terimakasih telah membaca sampai selesai Dongeng yang berjudul Kisah Si Kancil Dan Buaya, semoga bermanfaat, aamiin. Pengarang Anonim Link
AjldRIo.
  • qz4a5j5pui.pages.dev/805
  • qz4a5j5pui.pages.dev/740
  • qz4a5j5pui.pages.dev/262
  • qz4a5j5pui.pages.dev/996
  • qz4a5j5pui.pages.dev/194
  • qz4a5j5pui.pages.dev/425
  • qz4a5j5pui.pages.dev/111
  • qz4a5j5pui.pages.dev/377
  • qz4a5j5pui.pages.dev/266
  • qz4a5j5pui.pages.dev/354
  • qz4a5j5pui.pages.dev/309
  • qz4a5j5pui.pages.dev/86
  • qz4a5j5pui.pages.dev/225
  • qz4a5j5pui.pages.dev/496
  • qz4a5j5pui.pages.dev/320
  • ringkasan cerita si kancil dan buaya